KENDARI, BKK – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, bahwa penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dari berbagai bank di Sultra terus mengalami tren peningkatan setiap tahunnya.
Kepala kantor Perbendaharaan Sultra, Syarwan mengungkapkan, perkembangan dana KUR di Sultra cukup membaik, selalu mengalami peningkatan dari sisi penyaluran dana maupun dari sisi debiturnya.
“Peningkatan tersebut turut mendorong peningkatan pergerakan rodo perekonomian di Sultra,” ungkapnya, Selasa (28/3).
Dijelaskan, penyaluran dana KUR di wilayah Sultra mengalami tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2022. Pasalnya, penyaluran dana KUR pada tahun 2020 di tersalurkan sekitar Rp2,4 triliun, meningkat menjadi Rp3,4 triliun pada tahun 2021.
“Kemudian dana KUR ini kembali meningkat menjadi Rp4,2 triliun atau naik sekitar Rp800 miliar di tahun 2022. Intinya dana KUR ini selalu ada peningkatan dalam kurun tiga tahun terakhir,” ujarnya.
Lanjutnya, diproyeksikan juga di tahun 2023 ini, tingkat penyaluran KUR di Sultra bakal meningkat dari tahun sebelumnya. Penyaluran kredit usaha rakyat oleh sejumlah bank himbara di wilayahnya menunjukkan tren peningkatan di sisi debitur.
“Kami mencatat penyaluran dana KUR pada tahun 2020 sebanyak 71.255 debitur atau naik 15,9% menjadi 84.734 debitur di tahun 2021. Kemudian naik 1,4% atau menjadi 85.944 debitur pada tahun 2022,” ucapnya.
Dia menuturkan, penyaluran KUR disalurkan bagi sektor industri pengolahan, jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan, konstruksi, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.
“Kemudian di sektor perdagangan besar dan eceran, perikanan, pertambangan dan penggalian, pertanian, perburuan dan kehutanan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan serta transportasi, pergudangan dan komunikasi,” tutupnya. (r5/man)