KENDARI, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kendari tahun 2022. Hasilnya, realisasi APBD sebesar 1,4 triliun.
Laporan itu disampikan langsung Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu dalam rapat paripurna dengan agenda Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Kendari tahun 2022.
Asmawa Tosepu, Selasa (28/3) mengatakan, realisasi APBD Kota Kendari terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp323 miliar, pendapatan transfer sebesar Rp1,1 triliun, dan pendapatan lainnya yang sah sebesar Rp24 miliar.
Sedangkan, realisasi dari belanja daerah sampai akhir tahun 2022 sebesar Rp1,6 triliun atau sebesar 83,10%.
“Belanja daerah ini terdisi atas belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga serta belanja transfer berupa bantuan,” ungkapnya.
Sementara, pada sisi penerimaan pembiayaan daerah sampai akhir tahun 2022 sebesar Rp394 miliar dan pembiayaan daerah Rp14 miliar.
“Kita patut bersyukur hingga akhir tahun 2022 beberapa capaian target pembangunan ekonomi Kota Kendari menunjukkan trend yang positif, meskipun masih ada beberapa capaian yang belum tercapai karena dampak dari pandemi, sehingga berimplikasi pada terbatasnya ruang fiskal untuk mengakselerasi pembangunan,” kata Asmawa.
Ketua DPRD Kendari Subhan ST mengaku senang akan realisasi APBD tahun 2022. Pasalnya, meskipun masih ada dampak dari pandemi kemarin, sejumlah target bisa dipenuhi.
“Meskipun tidak semua, tapi sebagian besar realisasinya sudah baik dan menunjukkan trend yang positif.
Mudah-mudahan di tahun 2023 ini realisasi anggaran bisa lebih baik lagi,” tutup H Subhan. (r1)