RAHA, BKK – Ratusan masyarakat Kabupaten Muna merasa kecewa dengan penyelenggaraan pasar murah yang digelar Dina Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kenapa tidak, pasar murah yang digelar selama dua hari itu, yakni mulai Rabu (29/3) sampai Kamis (30/3) stok sembako yang tersedia terbatas.
Hari pertama pelaksanaan pasar murah sebenarnya berjalan lancar, ratusan masyarakat dapat membeli beras isi 5 kilogram, minyak goreng, dan gula pasir dengan harga murah.
Tapi, dihari kedua pelaksanaan masalah mulai datang. Pasalnya, pihak penyelenggara pasar murah, memliki stok sembako yang minim. Hingga tidak berani menggelar pasar murah.
Namun ratusan masyarakat sudah terlanjur datang ke lokasi pasar murah yang digelar di depan areal taman Kota Raha, depan Kantor Kelurahan Butung Butung Raha.
“Maunya janganmi mereka (panitia) buka lagi hari ini (kemarin, red). Bikin masalah saja. Kita datang buru-buru pagi-pagi mau beli beras, minyak, dan gula eh malah mereka diam-diam,” keluh Surtina dan Yuniarti warga Kelurahan Batalaiworu Raha, Kamis (30/3).
Alasannya, lanjutnya, stok beras yang ada tinggal sedikit hari ini (kemarin, red), sementara masyarakat banyak. Kenapa tidak dijual satu kali kemarin, agar kita tidak merasa diprank begini eh.
Dikonfirmasi soal ini, Penyelenggara Pasar Murah Rande mengaku, bahwa stok sembako yang tersedia tinggal sedikit.
“Makanya, hari kedua pelaksanaan pasar murah ini kami tidak lagi berani menjual kebutuhan beras, minyak goreng, gula, dan bawang merah ke masyarakat,” jelasnya.
Dia juga mengaku tidak menyangka jika hari kedua pelaksanaan pasar murah, animo masyarakat sangat membeludak.
“Kita kira hari kedua masyarakat yang datang hanya yang belum mendapat informasi saja tentang adanya pasar murah ini. Olehnya itu, kami hanya disisakan sedikit stok untuk hari kedua ini,” tuntasnya. (tri/nir)