KENDARI, BKK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya menekan angka inflasi melalui kegiatan pasar murah di sejumlah daerah.
Rencananya, dalam waktu dekat ini, pasar murah akan kembali digelar di 17 kabupaten/kota yang ada di wilayah Bumi Anoa.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio mengatakan, beragam langkah telah dilakukan untuk mengendalikan inflasi khususnya dengan mengoptimalkan gelar pangan murah melalui operasi pasar.
“Jadi saat ini kita dorong pangan murah hampir di 17 kabupaten/kota. Bahkan kita sudah buat rencana untuk menggelar pasar murah di 21 titik se-Sultra,” terang Asrun usai mengikuti rapat pengendalian inflasi di Rujab Gubernur Sultra, Selasa (4/3).
Dikatakan, terkhusus Kabupaten Buton Utara (Butur) yang sebelumnya mengalami inflasi yang tertinggi karena kenaikan harga beras yang cukup signifikan, kini sudah mulai terkendali.
“Jadi terkait Butur, kita kemarin sudah dilakukan intervensi namun belum masuk dalam rekapan BPS.
Kalau itu sudah masuk saya kira akan ada angka penurunan terhadap inflasi di wilayah itu. Kemarin kita sudah lakukan intervensi dengan mengirimkan beras bulog yang cukup melimpah di sana,” ujarnya.
Ditambahkan, sesuai arahan pemerintah pusat, fokus pemerintah daerah dalam menekan inflasi selain melakukan operasi pasar dan menjamin harga-harga terkendali, juga terpenting memastikan tak ada distributor yang bermain angka atau bermain harga.
“Kita sudah mengimbau kepada para distributor agar tidak bermain atau kasarnya tidak menimbun kebutuhan pokok yang ada. Bila ditemukan tentu mereka akan diberi sanksi pidana,” pungkasnya. (r4/ada)