KENDARI, BKK- Dalam rangka membangun sinergitas penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan audiensi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Halu Oleo (UHO), di Aula FKM UHO, Selasa (15/8/2023).
Turut dihadiri, diataranya Sekertaris BPBD Sultra, Andrian, S.E., M.M; Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Hj. Hikmawaty Amir, S.Pi, M.Si. Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan, Sulsina Pedato, S.IP, M. Si.
Serta Analis Kebencanaan, Busra, SKM, MM dan Nur Arif, SE. Sedangkan dari pihak FKM UHO dihadiri, diantaranya Dekan FKM UHO, Dr. Suhadi, S.KM., M.Kes; Wakil Dekan (WD) Bidang Akademik Dr. Jafriati, S.Si., M.Si; dosen dan mahasiswa lingkup kampus.
Sekertaris BPBD Sultra, Andrian, S.E., M.M menyampaikan, bahwa bencana alam dapat mengganggu kehidupan dan penghidupan, faktor penyebabnya bisa dari alam maupun manusia, apalagi di beberapa daerah di Sultra rawan bencana.
“Pertemuan ini dalam rangka penyampaian sosialisasi Kampus Tanggap Bencana sebagai salah satu program dan diharapkan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UHO menjadi pioner dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang ancaman, potensi dan siaga bencana,” ujarnya.
Selain itu, Dekan FKM UHO, Dr. Suhadi, S.KM., M.Kes sangat mengapresiasi pihak BPBD atas kunjungannya ke FKM UHO, bagi kampus yang dipimpinnya ini adalah suatu kehormatan.
Sambung dia, banyak bencana yang sering terjadi di daerah Sultra, oleh karena itu tidak hanya petugas penyelamat dan BPBD saja yang harus siap siaga, tetapi juga masyarakat harus siap siaga bencana.
“Kami sangat berharap BPBD bisa memberikan bimbingan teknis kepada mahasiwa untuk meningkatkan kemampuan mitigasi bencana alam maupun non alam sehingga bisa disosialisasikan kepada masyarakat tentang perlunya persiapan jika ada bencana dan pelatihan siaga bencana,” ucapnya.
Sementara itu, WD Bidang Akademik FKM UHO, Dr. Jafriati, S.Si., M.Si menambahkan, kunjungan BPBD Sultra ini sekaligus menjadi pengantar diskusi, bahwa kehadiran Perguruan Tinggi (PT) khususnya FKM UHO dalam ekosistem fungsi penanggulangan bencana di daerah memiliki nilai strategis.
Pertama sambung dia, kampus menjadi motor edukasi masyarakat agar meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dengan cara menjaga alam sebagai langkah mitigasi risiko bencana, pasalnya persoalan lingkungan dan bencana saling bertautan.
Kedua, bahwa pemahaman masyarakat tentang ancaman bencana masih rendah sehingga perlu peran kampus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Ketiga, fakta-fakta eskploitasi lingkungan, perubahan iklim, alih fungsi lahan dan kerusakan lingkungan yang tak terkendali pada gilirannya atau mau tidak mau menjadi kawasangan pemukiman masyarkat. Ketiga hal ini membutuhkan koordinasi semua satuan kerja tak terkecuali kampus dalam melaksanakan Langkah-langkah sinergi,” pungkasnya.
Diketahui, sesi diskusi antara BPBD Sultra dan sivitas akademika FKM UHO ini di moderatori oleh Dr. Syawal Kamiluddin Saptaputra, S.KM., M.Kes. Banyak hal yang disepakati untuk kemudian di tuangkan dalam Perjanjian Kerjasama antara kedua belah pihak. (din)