KENDARI, BKK – Setelah menuntaskan pembangunan gerbang perbatasan Kendari-Konsel, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari kembali memulai pembangunan gerbang perbatasan Puuwatu-Konawe.
Pembangunan gerbang tersebut ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu bersama Pj Bupati Konawe Harmin Ramba dan Forkopimda, Selasa (10/10).
Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan, gerbang batas kota ini akan menjadi penanda dan identitas Kota Kendari. Terlebih desain gerbang batas kota ini akan memunculkan kearifan lokal atau nilai-nilai lokalitas.
“Pelaksanaan dari pembangunan ini adalah upaya dari mewujudkan atau membangun citra Kota Kendari ini sebagai ibu kota provinsi,” ujar Asmawa.
Jadi, lanjutnya, bukan hanya sebagai bangunan fisik semata, tetapi merupakan bentuk kebangaan warga masyarakat Kota Kendari yang sudah mengakomodir berbagai nilai yang sudah tergambarkan dalam gerbang batas.
Ketua DPRD Kota Kendari H Subhan mengungkapkan, pembangunan gerbang batas kota merupakan rangkaian program dari Pemkot Kendari.
“Sebelumnya telah dimulai pembangunan gerbang batas kota di perbatasan Kendari-Ranomeeto,” katanya.
Subhan berharap, pembangunan batas kota lainnya bakal diusulkan di 2024 nanti.
“Mudah-mudahan bisa berlanjut di batas-batas kota yang lain, agar siapapun yang keluar-masuk Kendari, ada penanda kita sudah masuk Kota Kendari, mudah-mudahan ini bisa cepat selesai,” harapnya.
Sementara, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba mengapresiasi pembangunan gerbang batas kota tersebut.
Karena, menurutnya, selain menjadi batas kota antardua wilayah, batas kota ini juga nantinya bakal memberikan sebuah karakteristik baru bagi kabupaten maupun kota.
“Ini pintu gerbang merupakan tanda kita keluar-masuk 2 kabupaten. Kemudian pembangunan pintu gerbang ini akan memberikan suatu landmark baru untuk kedua kabupaten,” ucapnya.
Diketahui, pembangunan gerbang batas kota ini diperkirakan bakal rampung pada 31 Desember 2023. (r1/nir)