Penanganan El Nino Jadi Prioritas Pemprov Sultra

  • Bagikan
Sekprov Sultra Asrun Lio didampingi Kepala Distanak Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya. (FOTO: FAYSAL/BKK)

KENDARI, BKK – Penanganan el nino saat ini menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), karena daerah yang terdampak kekeringan di Bumi Anoa jumlahnya kini bertambah.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra terdapat 8 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan pada Minggu pertama bulan Oktober 2023, sebesar 6.070,85 hektare (ha).

Terdiri dari Kabupaten Bombana seluas 1.872,85 ha, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) seluas 1.703,50 ha, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) seluas 1.556 ha, Kabupaten Konawe seluas 460 ha, Kabupaten Konawe Utara (Konut) seluas 226 ha, Kota Kendari seluas 163 ha, Kabupaten Kolaka seluas 82,50 ha, dan Kota Baubau seluas 7 ha.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk memastikan daerah prioritas yang terdampak el nino.

“Karena penanganan el nino ini menjadi program prioritas dari pak Penjabat (Pj) Gubernur,” terang Asrun Lio, Kamis (12/10).

Di tempat yang sama, Kepala Distanak Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya juga menyampaikan, tindak lanjut dari arahan Pj Gubernur Sultra pihaknya menangani dampak perubahan iklim kekeringan atau El Nino pada lahan persawahan di Sultra, dengan memberikan bantuan pompanisasi kepada petani.

“Nah penanggulangan yang paling singkat sekarang adalah bantuan pompanisasi kepada para petani-petani kita yang terdampak. Itu sudah kita lakukan di beberapa kabupaten, untuk Bombana kurang lebih ada sekitar 6 unit. Konsel juga banyak kita bantu,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan langkah-langkah konkret diantaranya, melakukan pengawalan atau monitoring dan evaluasi ke lokasi lahan persawahan di kabupaten/kota yang terdampak el nino.

Yakni, sebut dia, memantau pelaporan perkembangan luas serangan Dampak Perubahan Iklim (DPI) el nino yang dilaporkan secara periodik oleh petugas-petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) pada 17 kabupaten/kota.

“Serta mengimbau petugas POPT, agar siaga menyampaikan laporan khusus jika diperlukan oleh pimpinan,” ujarnya. (r4/nir)

  • Bagikan