LASUSUA, BKK – Kunjungan kerja (Kunker) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) H Mochammad Basuki Hadimoeljono, di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sabtu (21/10), meninjau Jalan by pass Lasusua Tobaku.
Jalan by pass Lasusua Tobaku, yang kini telah diambil alih pemerintah pusat dengan status jalan negara. Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolut menyerahkan jalan tersebut pada pemerintah pusat.
Kungker Menteri PUPR bersama Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) Haerul Saleh, Bob Arthur Lombogia, Dirjen Sumber Daya Air, Hedy Rahadian, Dirjen Bina Marga, Endra SA, ST, serta Staf Ahli MPUPR V Padang Pamungkas.
Kungker ini disambut, Penjabat (Pj) Bupati Kolut Sukanto Toding, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H Jumarding, Ketua DPRD Kolut Buhari, Kapolres Kolut AKBP Arif Irawan, Kepala Kejaksaan Negeri Kolut Henderina Malo, dan sejumlah pejabat lainnya.
“Jalan ini sudah menjadi jalan nasional, sehingga anggaran bersumber dari APBN,” kata H Mochammad Basuki Hadimoeljon.
Menurut Menteri yang dikenal humoris ini, pihaknya merencanakan pembangunan pengaman pantai lasusua. Proyek akan mencakup pembangunan sepanjang sekitar 300 meter dan akan memiliki luas sekitar 3 hektare.
“Desain fisiknya akan selesai pada November dan Desember tahun 2024, dan pengerjaannya akan dimulai pada tahun yang sama. Sebab jalan ini telah diresmikan menjadi jalan nasional,” kata Menteri yang gemar menabu drum ini.
Untuk model fisiknya, lanjut dia, nanti akan growing-growing dan breakwater. Pembangunan pengaman pantai ini menjadi langkah penting untuk mengatasi abrasi pantai, dan masalah lainnya di kawasan ini.
Sementara, Pj Bupati Kolut Sukanto Toding menyambut baik kungker Menteri PUPR, Wakil Ketua BPK RI, Dirjen, dan rombongan di Bumi Patowonua.
“Alhamdulillah jalan by pass ini telah diberikan pada pemerintah pusat, sehingga perawatan dan anggaran bersumber dari APBN Kementerian PUPR,” kata Sukanto.
Menurut dia, jalan by pass ini merupakan jalan yang dibangun mengunakan anggaran pendapatan belanja dan daerah (APBD). Jalan sebelumnya yang melalui gunung lasitarda sangat terjal dan rawan kecelakaan.
“Jalan ini merupakan icon kebanggaan masyarakat Kolut, dan menjadi jalan yang lurus dan aman,” tuntasnya. (ral/nir)