KENDARI, BKK – Sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) ditetapkan sebagai status tanggap darurat kekeringan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra Muhammad Yusuf.
Dia melanjutkan, bahwa berkait hal itu, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sultra, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan dinas terkait. Rapat tersebut membahas masalah kekeringan di Sultra.
“Jadi, dalam rakor telah ditetapkan beberapa titik yang dianggap rawan terhadap bencana kekeringan, yang dikategorikan awas, waspada, dan siaga,” ujarnya, Senin (23/10).
Dia mengatakan, sesuai hasil peninjauan yang dilakukan di 2 daerah di Sultra yakni Kolaka dan Kolaka Timur (Koltim), terdapat beberapa lahan pertanian kering, yakni puso sebanyak 508 hektare.
“Oleh karena itu kita harus melakukan langkah-langkah kongkret, untuk menangani kekeringan ini. Seperti menyiapkan air bersih, pompanisasi, sumur bor, dan tandon,” paparnya.
Dia bilang, sesuai arahan Penjabat (Pj) Gubernur Sultra segera melakukan penanganan, membantu masyarakat dan mengurangi beban masyarakat utamanya terkait kebutuhan air bersih.
“Jadi, daerah yang merah bencana kekeringan yakni Muna, Muna Barat (Mubar), Buton Tengah (Buteng), Bombana, Wakatobi, Kota Kendari, Konawe Selatan (Konsel), Kolaka Timur (Koltim), dan Konawe Kepulauan (Konkep),” tuntasnya. (r4/nir)