Desa Wangkolabu Dapat Bantuan UNDP KOICA Rp20 Miliar

  • Bagikan
Fajaruddin Wunanto.

RAHA, BKK – Desa Wangkolabu; Kecamatan Towea; Kabupaten Muna di 2023 ini mendapat bantuan dana hibah sebesar Rp20 miliar dari United Nations Development Programme (UNDP) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Perpanjangan tangan UNDP KOICA Syakranil Arfa, Rabu (25/10) mengatakan, bahwa bantuan tersebut akan digunakan untuk membangun listrik tenaga surya di Desa Wangkolabu yang saat ini hampir tuntas.

“Bantuan pembangunan listrik tenaga surya di Desa Wangkolabu anggaranya sebesar Rp20 miliar tahun 2023. Sumber dananya dari UNPD KOICA,” ujarnya di Raha.

Dikatakan, ada 182 unit listrik tenaga surya yang dibangun di Desa Wangkolabu. Dengan rincian 12 unit untuk UMKM, 150 untuk rumah tangga, dan 8 unit untuk fasilitas publik.

Katanya, tim UNDP telah melakukan survei di Desa Wangkolabu sejak tahun 2020. Dan Desa Wangkolabu dipilih karena beberapa faktor. Yakni, sebut dia, memiliki potensi ekonomi yang besar, kemudian kebutuhan akan listrik sangat mendesak, dan potensi untuk masuk listrik sangat kecil.

“Saat ini progresnya baru 80%, target rampung 100% itu Desember 2023. Dan akan diserahkan dari UNDP KOICA ke pemerintah desa atau ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna dulu baru diserahkan ke desa. Nanti akan diatur mekanisme penyerahannya,” tambah Syakranil Arfa.

Setelah proyek ini diserahkan ke pemerintah desa, kata dia, maka pemerintah desa langsung menyerahkan ke BUMDes untuk mengelola listrik tenaga surya ini.

“Jadi, nanti BUMDes akan mengelola listrik tenaga surya di Desa Wangkolabu ini. Nanti sistem voucher seperti PLN. Kalau daya awal 450 watt dulu, kemudian 900 watt per KK. Kalau nanti pemakaian listriknya di atas 900 watt, akan turun sendiri listriknya. Kalau jumlah KK di Desa Wangkolabu itu ada 150 KK,” katanya.

Di tempat yang sama, Kadis PMD Kabupaten Muna Fajaruddin Wunanto saat dikonfirmas hal ini, sangat mengapresiasi atas turunya bantuan UNDP KOICA di Desa Wangkolabu.

“Kita sangat apresiasi masuknya bantuan UNDP KOICA ini. Apalagi nantinya program ini akan dikelola oleh BUMDes Wangkolabu. Tentu putaran ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat di sana (Desa Wangkolabu) akan meningkat,” jelasnya.

“Kami (DPMD Muna) akan memonitoring dan memberikan pendampingan kepada BUMDes yang mengelola program hibah listrik tenaga surya ini, agar maju dan berkembang. Karena kalau mengelola kurang bagus, terancam pihak UNDP KOICA tidak akan menurunkan lagi bantuanya kepada kita. Jadi harus dikelola secara profesional dan sukses,” pungkas Fajaruddin Wunanto pada koran ini saat ditemui di ruang kerjanya. (tri/nir)

  • Bagikan