Yusmin SPd MH. FOTO: FAYSAL/BKK)
KENDARI, BKK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan berbagai terobosan dalam rangka menekan laju inflasi di Bumi Anoa.
Diantarannya melibatkan sebanyak 120 ribu siswa-siswi dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri/swasta untuk melakukan penanaman cabai, tomat dan bawang merah.
Hal ini sejalan upaya Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Komjen Pol (P) Dr (HC) Andap Budhi Revianto SIK MH, mengendalikan penanganan el nino dan inflasi di Bumi Anoa.
Bahkan Pj Gubernur telah mengeluarkan SK tanggap darurat kekeringan nomor 603 tahun 2023 untuk mengatasi kekeringan yang juga terdampak pada sektor persawahan.
Olehnya, Kepala Dikbud Sultra Yusmin SPd MH mengatakan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2023 mendatang pihaknya bakal melaksanakan kegiatan ketahanan pangan (ketapang).
“Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023, yang diperingati setiap tanggal 25 November, maka kami menginstruksikan kepada setiap kepala satuan pendidikan di tingkat provinsi agar segera melakukan penyemaian bibit tanaman cabai, tomat dan bawang,” katanya saat di wawancarai di ruang kerjanya, Selasa (31/10).
Dikatakan, dirinya telah menyurati seluruh kepala SMA, SMK dan SLB negeri/swasta di Sultra tertanggal 31 Oktober 2023.
Dimana penyemaian bibit dimulai pada tanggal 4 November 2023 melibatkan guru, staf, dan siswa.
“Setiap siswa menyemai 10 bibit untuk setiap jenis tanaman,” ujarnya.
Dijelaskan, dalam rangka menurunkan inflasi masing-masing siswa menanam 30 bibit dengan rincian 10 bibit cabai, 10 bibit tomat dan 10 bibit bawang merah.
“Jadi sebanyak 120 ribu siswa dan tambah guru 20 ribu dan 30 bibit. Kalau tidak cukup lahan di sekolah, siswa bisa menanam di rumah masing-masing dan hasilnya untuk orang tua siswa itu sendiri,” pungkasnya. (r4/r2)