KENDARI, BKK- Dinas Koperasi danĀ Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengukuhkan komitmennya dalam mengembangkan sektor koperasi dengan menetapkan target ambisius untuk pelaporan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2024.
Dimana mereka mendorong partisipasi 1.500 koperasi dalam pelaporan RAT.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, LM Shalihin menjelaskan dalam strategi peningkatan indeks koperasi perlu menetapkan target yang progresif.
Dimana pada tahun buku 2021 (pelaksanaan 2022), Dinas Koperasi menargetkan 51 koperasi melaksanakan RAT. Angka ini meningkat secara signifikan menjadi 513 koperasi pada tahun buku 2022 (pelaksanaan 2023).
“Kami tentu berambisi mencapai puncak pada tahun buku 2023 dengan target 1.500 koperasi yang melaksanakan RAT, yang akan dihitung pelaksanaannya pada akhir tahun 2024. Mengingat RAT, sebagai kewajiban setiap koperasi, menjadi landasan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas kepada anggota terhadap kinerjanya,” kata Shalihin.
Dijelaskan, dalam menatap masa depan, Dinas Koperasi juga menetapkan target lebih tinggi lagi untuk tahun buku 2024 atau pelaksanaan di tahun 2025, dengan target capaian 2.000 koperasi dalam RAT.
“Capaian ini tentu akan menjadi kunci dalam menentukan indeks keaktifan koperasi di wilayah Sulawesi Tenggara. Harapanya semua koperasi yang ada di wilayah Sultra bisa melakukan RAT, sehingga bisa dikatakan sebagai koperasi yang aktif atau sehat,” ujarnya.
Dijelaskan, menurut data yang ada, saat ini jumlah koperasi di Sultra sebanyak 4.600. Dimana yang aktif hanya sekira 2.100. Karena itu Dinas Koperasi terus melakukan pendekatan dan pendampingan.
Fokusnya adalah pada koperasi yang bersiap melaksanakan RAT dan akan melakukan pelaporan di Organisasi Data Sultra (ODS).
“Dengan pendekatan ini, Dinas Koperasi berupaya untuk memastikan bahwa koperasi-koperasi yang bersiap untuk melaksanakan RAT dapat melakukan pelaporan secara efisien dan akurat. Proses ini menjadi kunci dalam membangun fondasi koperasi yang tidak hanya aktif secara internal, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan ekonomi yang dinamis di wilayah Sulawesi Tenggara,” ungkapnya. (r4/r2)