Puluhan Warga Desa Parigi Lapor Kepolsek Parigi Bahwa Mereka Tidak Lagi Diberikan BLT Tahap Akhir Oleh Kades Parigi.
RAHA,BKK – Sebanyak 61 orang warga Desa Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Kamis (25/1) sekitar jam 10.00 Wita, ramai-ramai datang melapor ke Polsek Kecamatan Parigi.
Kedatangan puluhan warga desa tersebut di Polsek Parigi ternyata untuk melapor jika mereka tidak diberikan BLT tahap akhir yakni Oktober, November, dan Desember tahun 2023, atau sebesar Rp900 ribu per orang oleh Kepala Desa (Kades) Parigi La Ode Nurazim.
Pada sejumlah media, Jumat (26/1), La Kuji cs menceritakan jika dia dan 60 warga Desa Parigi lainnya, tiba-tiba tidak menerima lagi BLT tahap akhir atau tahap 4, yang bersumber dari Dana Desa tahun 2023.
Padahal, lanjutnya, sejak triwulan pertama sampai triwulan ketiga 61 orang warga Desa Parigi ini selalu mendapat BLT dari Desa Parigi.
“Kamis (25/1), saya dan teman-teman memang sudah melapor ke Polsek Parigi masalah BLT ini. Kami heran, kenapa tiba-tiba kami tidak lagi diberikan BLT pada tahap akhir ini. Padahal selama ini dari triwulan 1 sampai 3, nama kami sudah masuk dalam sistem aplikasi, sebagai penerima BLT di Desa Parigi,” ujarnya.
“Kami lapor ke Polisi agar kasus ini diusut tuntas. Dikemanakan uang BLT yang menjadi hak kami sebagai warga kurang mampu begini,” tambah La Kuji.
Dia menyebut, besaran BLT yang mereka terima Rp900 ribu per orang setiap triwulan.
“Total BLT yang tidak diberikan kepada penerima Rp54.900.000. Kami 61 orang x Rp900 ribu. Kami tidak tahu juga kalau tiba-tiba ada yang telah menerima, tapi kami puluhan orang ini belum terima sampai sekarang. Kemana itu uang, kalau pak Desa Parigi sudah diberikan kepada orang lain, lantas hak kami sebagai penerima yang sah bagaimana,” jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Parigi IPTU Burhanuddin saat dikonfirmasi prihal laporan puluhan masyarakat Desa Parigi ke Polsek Parigi, terkait BLT yang tidak lagi mereka terima pada tahap 4, membenarkannya.
“Benar, pada Kamis (25/1) ada puluhan orang warga Desa Parigi yang datang melapor masalah ini ke Polsek Parigi. Laporan mereka sudah kami terima dan tentu akan kami tindak lanjuti,” katanya.
“Laporan warga Desa Parigi ini akan kami proses apakah ada tindak pidananya atau sebaliknya. Kami akan lakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Kami akan kumpulkan bukti-bukti dulu,” tambah Kapolsek Parigi ini lewat telepon genggamnya.
Sementara, Sekretaris Desa Parigi La Ode Abdul Rajab saat dikonfirmasi koran ini mengatakan, bahwa dirinya bersama Kades Parigi La Ode Nurazim telah menarik uang BLT bagi warga Desa Parigi pada tanggal 28 Desember 2023.
“BLT bagi warga Desa Parigi sudah ditarik pak Desa Parigi. Pak Kades Parigi yang tarik di bank, waktu itu saya menuggu di luar bank. Dia pegang dananya,” kata Sekdes Parigi pada koran ini, Jumat (26/1).
Sekdes Parigi ini juga mengatakan jika tidak ada rapat apapun di desa terkait masalah BLT, apalagi rapat terkait ada pergantian penerima BLT.
“Setahu saya sebagai Sekdes Parigi, tidak ada rapat apapun terkait adanya pergantian penerima BLT. Saya juga sudah ingatkan pak kades kalau ada pergantian penerima BLT itu ada mekanismenya, harus ada rapat dan ada berita acaranya dan harus ada perkadesnya,” tuntasnya.
Ketua BPD Desa Parigi Karim saat dikonfirmasi masalah ini juga mengatakan tidak pernah ada rapat apapun melibatkan BPD Desa Parigi.
Namun, dia mengakui, jika dirinya pernah didatangi Kades Parigi malam hari di rumahnya disodorkan berkas untuk ditanda tangan BPD. (tri/nir)