KENDARI, BKK – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan indeks literasi dan Inklusi keuangan melalui edukasi masyarakat.
Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya mengatakan bahwa salah satu program kerja OJK adalah untuk meningkatkan literasi dan Inklusi, yakni melalui edukasi masyarakat.
“Kita selalu melakukan edukasi terkait literasi dan Inklusi pada setiap lapisan masyarakat. Karena kita keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga kita tidak bisa langsung semua daerah. Tetapi kita akan gelar secara bertahap di semua lapisan,” ungkapnya, Selasa (30/1).
OJK juga menghimbau agar masyarakat waspada dengan Pinjaman Online (Pinjol) ilegal.
“Kalau di Sultra indeks literasi nya 31% sedangkan Inklusi 84%. Kami harus terus mendorong secara masif terkait upaya-upaya kegiatan literasi keuangan. Kemudian literasi dan Inklusi masih dibawah nasional, oleh karena itu kita harus cepat menaikan indeks literasi dan Inklusi,” ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa Indeks literasi yang baik akan mendukung pencapaian inklusi, dimana jika tingkat inklusinya tercapai maka akan menumbuhkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pihak OJK Sultra juga dibantu oleh mahasiswa dan duta-duta literasi keuangan untuk melakukan edukasi ke masyarakat.
Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dan duta-duta literasi tersebut terkait keuangan, maka masyarakat di Sultra akan semakin cerdas dalam mengelola keuangan dan masyarakatnya akan sejahtera.
“Karena, jika masyarakat tidak paham terkait jasa keuangan, maka akan menjadi sasaran orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti halnya tertipu dengan adanya investasi dan pinjaman online (Pinjol) ilegal,” tutupnya. (r5/r2)