Andap Budhi Revianto. (FOTO:IST)
KENDARI, BKK- Memasuki musim hujan telah terjadi di sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) secara merata.
Dalam kondisi ini, bukan saja ancaman bencana yang dikhawatirkan, tetapi juga berbagai penyakit mulai menghantui masyarakat, salah satunya ancaman leptospirosis.
Meski belum ada temuan diwilayah Sultra, namun ini harus menjadi perhatian agar tak ada kasus.
Melihat kondisi ini, Penjabat (Pj) Gubernur, Andap Budhi Revianto, memberikan peringatan serius kepada warga Sultra untuk mewaspadai ancaman penyakit Leptospirosis.
Dijelaskan, menurut Kementerian Kesehatan RI, leptospirosis atau yang dikenal sebagai ‘demam urine tikus’, merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri dari genus leptospira.
Ia menyampaikan bahwa penyakit ini umumnya muncul di negara-negara dengan iklim tropis dan subtropis, terutama di kepulauan dengan curah hujan tinggi dan potensi banjir.
“Masyarakat yang tinggal di wilayah banjir dan pemukiman dengan populasi tikus yang tinggi berisiko tertular leptospirosis. Karena itu perlu dilakukan langkah antisipasi,” ungkap Andap, Rabu (31/1) malam.
Ia juga menekankan bahwa kelompok-kelompok seperti mereka yang rutin beraktivitas olahraga air, petani, peternak, petugas kebersihan, hingga petugas pemotongan hewan juga rentan terhadap penyakit ini.
Menurut data Kemenkes,sumber utama penularan leptospirosis berasal dari tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing. Umumnya dapat ditularkan melalui urine binatang yang mengandung bakteri leptospirosa.
Gejala leptospirosis termasuk demam di atas 38 derajat Celsius, sakit kepala, badan lemah, nyeri betis hingga kesulitan berjalan, kemerahan di selaput putih mata, kulit kekuningan, pembesaran hati dan limpa, serta tanda-tanda kerusakan ginjal.
“Untuk mencegah penyebaran leptospirosis, beberapa langkah preventif peelu dilakukan, termasuk menyimpan makanan dan minuman agar aman dari tikus, menutup rapat tempat sampah dan tamping air, meningkatkan perangkap tikus, menggunakan sepatu boot di daerah basah atau kotor, mencuci tangan dan kaki setelah bekerja di sawah, kebun, selokan, dan area lainnya, serta menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Andap juga menekankan pentingnya segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala leptospirosis.
“Jika mengalami leptospirosis ringan atau berat, segera ke puskesmas atau sarana kesehatan terdekat dan minta bantuan tenaga medis untuk penanganan penyakit ini,” tukasnya.
Warga Sultra diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan guna melindungi diri mereka dari risiko penyakit yang muncul seiring dengan datangnya musim hujan. (r4/r2)