Ilustrasi. (FOTO:IST)
KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Sultra Januari tercatat 107,83 atau mengalami kenaikan sebesar 1,28% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 106,47.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti menjelaskan NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Dan NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
“NTP Sultra bulan Januari 2024 naik 1,28%dari 106,47 menjadi 107,83. Kenaikan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,69% lebih tinggi
dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,40%,” ungkapnya, Sabtu (3/2).
Agnes menuturkan, jika dilihat perkembangan masing-masing subsektor pada bulan Januari 2024, empat subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan satu subsektor lainnya mengalami penurunan.
“Subsektor yang mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,25%, diikuti subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,74%, subsektor Hortikultura sebesar 0,34%, dan subsektor Peternakan sebesar 0,24%,” ucapnya.
Sedangkan, subsektor yang mengalami penurunan NTP yaitu subsektor Perikanan sebesar 0,08%.
Lanjutnya, pada Januari 2024, It naik sebesar 1,69% dibanding It Desember 2023, yaitu dari 124,66 menjadi 126,76.
“Kenaikan It pada Januari 2024 disebabkan oleh naiknya It di lima subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,05%, subsektor hortikultura sebesar 0,71%, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,79%, subsektor peternakan sebesar 0,44%, dan subsektor perikanan sebesar 0,27%,” jelasnya.
Agnes menambahkan, ada 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima petani bulan Januari 2024 adalah kakao/coklat biji, tomat, nilam, cengkeh, jagung, ketela pohon, ayam ras pedaging, gabah, rumput laut, dan lada/merica.
“Pada bulan Januari 2024, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,40% dibandingkan bulan Desember 2023 yaitu dari 117,08 menjadi 117,56. Kenaikan indeks ini disebabkan karena naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT) sebesar 0,50% dari 116,77 menjadi 117,35,” tutupnya. (r5/r2)