Direktur Pascasarjana Unsultra, Dr La Ode Bariun. (FOTO: SUMARDIN/BKK)
KENDARI, BKK- Direktur Pascasarjana Unsultra, Dr La Ode Bariun mengingatkan kepada mahasiswa mesti cerdas dalam memilih pemimpin berkualitas pada pemilihan umum (pemilu) 2024 ini.
Menurutnya, mahasiswa sebagai agen perubahan dan insan intelektual dapat memberikan kontribusi positif di pergelaran kontestasi politik Pemilihan Umum (Pemilu).
Selain, dalam meningkatkan partisipasi pemilih, juga memilih pemimpin yang berkualitas dan mendorong terwujudnya Pemilu yang berintegritas.
“Mahasiswa merupakan agen perubahan yang harus mampu memberi contoh kepada masyarakat terkait dengan proses demokrasi,” ujar Bariun, Sabtu (3/2).
“Seorang mahasiswa harus ikut andil dalam pergelaran kontestasi politik ini. Untuk itu kita harapkan mahasiswa harus menjadi pemilih cerdas,” tambahnya.
Bariun mengatakan mahasiswa masih dikatakan sebagai pemilih pemula. Dimana pemilih pemula atau generasi milenial akan ikut andil dalam memberikan suara pada pesta demokrasi kali ini.
“Oleh karena itu mahasiswa harus cerdas dalam memilih. Pasalnya suara yang diberikan akan menentukan nasib bangsa dan negara di lima tahun mendatang,” jelasnya.
Lanjut Bariun, ada beberapa hal yang harus dilakukan seorang mahasiswa untuk memilih seperti cerdas dalam melihat, hati nurani, gagasan dan kualitas yang mumpuni.
“Mahasiswa harus punya ini dalam menentukan siapa yang ia akan pilih nantinya. Paling penting adalah sebagai kaum intelektual mahasiswa harus menghindari transaksional atau politik uang,” ucapnya.
Mahasiswa yang salah satu fungsinya adalah agen perubahan, seharusnya bisa menjadi contoh yang baik dalam melaksanakan hak demokrasi mereka.
Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait hal-hal yang dapat mencederai demokrasi salah satunya politik uang.
“Mereka harus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang sesuatu yang dapat merusak terwujudnya pemilu yang berintegritas,” harapnya.
Ia menambahkan, bahwa mahasiswa harus cerdas dalam memilih dan dapat menciptakan Pemilu yang berdaulat dan bermartabat dengan menghindari praktik-praktik transaksional dalam pesta demokrasi.
“Wujudkan dan tunjukan bahwa mahasiswa inginkan mewujudkan bangsa atau daerah yang lebih baik dan bermartabat dengan cara cerdas dalam memilih,” pungkasnya. (din/r2)