Cek Layanan dan Fasilitas Kesehatan, Pj Gubernur Sultra Sidak RSUD Bahteramas

  • Bagikan

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, saat melakukan sidak di RSUD Bahteramas. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari, Rabu (7/2).


Dalam kunjungannya ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sultra tersebut, Pj Gubernur mengecek pelayanan dan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus DBD yang trennya meningkat dalam tiga bulan terakhir.


“Ditenggarai adanya info yang menyatakan bahwa kurangnya fasilitas ketersediaan kamar oleh masyarakat, saya tergerak untuk mengecek secara langsung informasi tersebut,” ujar Pj Gubernur.


RSUD Bahteramas memiliki 360 kamar untuk pasien rawat inap, dimana pada hari ini terisi 305 pasien, 49 diantarannya adalah pasien DBD.


“Sampai dengan saat ini ketersediaan kamar rawat inap masih 55 lagi yang tersebar di beberapa ruang perawatan. Kami berkomitmen berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai arahan Bapak Gubernur, Insya Allah,” kata Direktur RSUD Bahteramas, dr. Hasmudin.


Lebih lanjut, Pj Gubernur kembali mengingatkan untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan, jangan sampai ada complain dalam pelayanan kesehatan. Wujudkanlah pelayanan kesehatan yang semakin baik.


“Layanilah masyarakat semakin baik dan berkualitas, sosialisasikan juga langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk berbagai penyakit, utamanya saat ini adalah DBD. Dalam kesempatan ini saya juga menghimbau seluruh lapisan masyarakat agar intens menjaga lingkungan sosial dan lingkungan kerja masing-masing ditengah musim penghujan ini dengan menerapkan 3M plus,” tegasnya.


Terakhir, Andap instruksikan Direktur RSUD Bahteramas untuk berkoordinasi dengan Ketua KPU mengenai pemenuhan hak politik pasien yang sedang dirawat saat hari pemungutan suara.


“Segera koordinasi dengan Ketua KPU, apakah dialokasikan TPS keliling untuk mengakomodir pasien yang dirawat. Yang terpenting, jangan sampai hak politik masyarakat terabaikan,” tutup Andap. (r4/r2)

  • Bagikan

Exit mobile version