Musim Penghujan, Pj Gubernur Sultra Imbau Masyarakat Tetap Waspada DBD

  • Bagikan
Andap Budhi Revianto. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK- Ditengah kondisi musim penghujan yang tengah melanda seluruh jazirah Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Reviato menghimbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya untuk menekan potensi penyebaran DBD.

Bahkan saat ini, Provinsi Sultra mengalami tren penurunan kasus aktif DBD dibandingkan awal tahun 2024 lalu. Dinas Kesehatan Provinsi Sultra mencatat terdapat 229 kasus yang dirawat per hari Kamis (14/2).

“Walaupun tren mengalami penurunan, namun kasus aktif di Sultra masih relatif tinggi. Kota Kendari menyumbang kasus terbanyak dengan total 158, disusul Kabupaten Konawe Selatan dengan 37 kasus, dan Konawe 8 kasus. Tercatat 8 Saudara kita yang wafat karena DBD. Untuk itu, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya,” ungkap Andap, Sabtu (17/2).

Sementara itu, menurut laporan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari, Hasmudin, saat ini tercatat 31 pasien kasus DBD yang dirawat di tempatnya.

“Pasien kami saat ini secara keseluruhan sebanyak 298 orang, 31 diantaranya adalah pasien DBD,” kata Hasmudin.

Di tengah musim penghujan ini, Pj Gubernur juga menginstruksikan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Puskesmas untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan memperbaiki mekanisme monitoring dan evaluasi khususnya terhadap wabah DBD.

“Cepat tanggap dan koordinasikan dari mulai Puskesmas Pembantu, Puskesmas, RSUD Kabupaten/Kota dan Provinsi, untuk penanganan pasien DBD,” ujar Andap.

“BPJS Kesehatan diharapkan perhatiannya agar para petugas, khususnya di RS, standby dan permudah pelayanan bagi pasien dan keluarga penderita DBD,” tambahnya.

Andap selanjutnya menegaskan kepada dinas terkait untuk sigap memantau aliran sungai, dan pembersihan sampah yang menghambat aliran sungai.

Sungai yang tersendat alirannya ditenggarai menjadi salah satu tempat kembang biak nyamuk aedes aegypti. Pj Gubernur juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada demam berdarah dengan menerapkan 3M plus.

“Selain penerapan 3M plus, hal lainnya yakni memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan anti nyamuk, memasang kawat kassa, membersihkan lingkungan, memeriksa tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta memperbaiki saluran dan talang air,” tutupnya. (r4/r2)

  • Bagikan

Exit mobile version