Suasana kegiatan seminar Nickle Industry Outlook Sulawesi 2024. (FOTO:IST)
KENDARI, BKK- PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu berkomitmen dalam pengembangan industri nikel di Indonesia khususnya di wilayah Sulawesi.
Maka dari itu, Pertamina menggelar seminar yang bertajuk Nickel Industry Outlook Sulawesi 2024, Energy Solution & Decarbonization Partner.
Region Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Ferry Pasalini mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman serta gambaran mengenai industri nikel di wilayah Sulawesi di tahun 2024.
Dijelaskan, dalam seminar tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tenggara (ESDM) dan Asosiasi Pengusaha Nikel Indonesia (APNI) serta dihadiri oleh Agen Bahan Bakar Minyak (BBM) Industri dan Distributor Petrochemical Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
“Jadi, saat ini Pertamina siap untuk berkolaborasi dengan para stakeholders dalam memajukan industri nikel di Sulawesi, dan kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam mendukung kemajuan industri nikel di wilayah Sulawesi,” ujarnya, Kamis (22/2).
“Salah satunya adalah kami memiliki program Pertamina One Solution sebagai penyedia layanan produk yang dibutuhkan oleh konsumen Business To Business (B2B) sehingga memudahkan konsumen dalam bertransaksi dan memberikan harga yang kompetitif serta terjamin kualitas produknya,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Minerba Dinas ESDM Sulawesi Tenggara (Sultra), Muh Hasbullah Idris menuturkan pihaknya mendukung pengembangan industri mineral di Sulawesi khususnya di Sultra dengan tetap memperhatikan aturan bisnis dalam menggali hasil sumber daya alam nya sehingga dapat bermanfaat juga kepada masyarakat disekitar.
“Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selama ini juga menjadi mitra yang baik dalam bekomitmen dan berkontribusi terhadap penyediaan BBM Subsidi maupun Nonsubisidi serta pemenuhan terhadap kewajiban pembayaran PBBKB tiap tahunnya,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, General Secretary in Indonesian Nickel Miners Association atau APNI, Meidy Katrin Lengkey menyebutkan bahwa indonesia berada di wilayah golden triangle sehingga kedepannya dari nikel ini masyarakat kita lebih sejahtera dan pengusaha bisa tersenyum bahagia.
“Mari kita bersama sama menciptakan value added sehingga kedepannya dari nikel ini bisa menciptakan negara yang maju dan jaya, masyarakat lebih sejahtera dan pengusaha lokal bisa dapat hak yang sama dalam berbisnis nikel ini,” cetusnya.
Ditempat yang sama, Project Coordinator Utility & Waste Management Pertamina Patra Niaga Pusat, Sofyan Dwi Hadi menyebutkan limbah tambang nikel merupakan limbah kategori Non-B3 yang dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi bahan konstruksi dan subbase jalan, selain itu benefitnya dalam dokumen pendukung dokumen Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), peningkatan brand image perusahaan, peningkatan kepercayaan investor serta peningkatan rating ESG dan keberlanjutan perusahaan.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bertekad untuk terus berperan secara signifikan dalam mengembangkan ekosistem berbahan dasar nikel di Indonesia khususnya wilayah Sulawesi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada didalam negeri.
Seperti diketahui bahwa Propinsi penghasil nikel terbesar berada di Sultra, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
Kemudian, Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan, ini adalah peluang dan sekaligus tantangan kedepan, dan telah mendapatkan gambaran tentang industri nikel kedepan.
“BBM industri tidak hanya untuk kendaraan angkutan logistiknya namun juga dapat di disitribusikan ke smelter hingga hilirisasinya, semoga agen agen BBM industri dapat menangkap peluang ini,” tutupnya. (r5/r2)