Suasana kegiatan konfrensi pers di Aula BPS Sultra. (FOTO: WATY/BKK).
KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, bahwa pada Februari tahun 2024 terjadi Inflasi year on year (yoy) sebesar 2,90% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,62.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengungkapkan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Konawe sebesar 4,10% dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 2,27% dengan IHK sebesar 104,76.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, kelompok perumahan, kelompok perlengkapan, kelompok kesehatan, kelompok transportasi, kelompok pendidikan, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok perawatan
pribadi,” ungkapnya, Jumat (1/3).
Dijelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Sultra di 4 kabupaten/kota, pada Februari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,90%, atau terjadi
kenaikan IHK dari 102,64 pada Februari 2023 menjadi 105,62 pada Februari 2024,” ucapnya.
Agnes menuturkan, komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024 yaitu beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), angkutan udara, mobil, tomat, sawi hijau, ikan mujair, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, ikan selar/ikan tude, tarif dokter umum, bahan bakar rumah tangga, bawang putih, Sigaret Putih Mesin (SPM), mie kering instant, cabai rawit, lemari pakaian, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sekolah Menengah Atas, gula pasir serta kangkung.
“Sedangkan, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y yaitu ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, telepon seluler, ikan bandeng/ikan bolu, ikan teri serta minyak goreng,” tuntasnya. (r5/nir)