Tim Rescue KKP menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia.
KENDARI, BKK – Terbawa arus drainase di Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, bayi perempuan berusia 2 tahun ditemukan tak bernyawa, Senin (4/3). Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 03.45 Wita.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan, berawal dari informasi yang diterima pihaknya dari pak Farid yang juga merupakan anggota Brimob Polda Sultra, ia melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap 1 orang anak yang terjatuh di selokan akibat banjir.
“Jadi, berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 04.00 Wita Tim Rescue KPP Kendari diberangkatkan menuju LKP, untuk memberikan bantuan SAR,” kata Muhammad Arafah.
Setelah melakukan pencarian dari pukul 04.00 Wita hingga 08.25 Wita, bayi tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di bawah tumpukan sampah.
“Setelah melakukan pencarian kurang lebih 4 jam, tim Rescue KKP menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.
Saat ini, kata dia, korban telah dibawa ke rumah orang tuanya untuk dikebumikan.
Adapun kronologis terjadinya peristiwa tersebut yakni, pada tanggal 4 Maret 2024 sekitar pukul 03.40 Wita korban bersama ibunya terjatuh masuk ke dalam selokan dan terbawa arus air yang disebabkan oleh hujan deras. Ibu korban terseret sejauh 25 meter dan dapat diselamatkan, namun korban yang masih berusi 2 tahun tersebut terlepas dari pelukan ibunya.
“Kronologisnya ibu beserta anaknya ini terjatuh ke dalam sekolan yang saat itu airnya sangat deras. Ibunya sempat diselamatkan oleh warga, namun anaknya terseret arus,” bebernya.
Ia menambahkan, jarak tempuh yang dilalui personel Rescue KPP dalam perjalanan menuju TKP atau LKP sekitar 10 kilometer. Alat yang digunakan dalam proses pencarian berupa, Rescue car, Rubber boat, Aqua Iye, Palsar Medis, Palsar Evakuasi, Peralatan komunikasi dan Peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Adapun data korban yakni bernama Fani jenis kelamin perempuan, berusia 2 tahun, beralamat di By pass Lorong Puao, Kelurahan Bende Kecamatan Kadia, Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).
Muhammad Arafah menambahkan, dengan ditemukannya korban, maka pencarian Tim Rescue KKP dinyatakan ditutup.
Sementara itu, salah satu warga Amir, yang juga turut membantu pencarian bayi tersebut mengatakan, saat kejadian peristiwa itu ibu korban dan bayi nya terjatuh di selokan, saat itu air selokan sangat deras sehingga korban dan ibunya terseret arus dengan cepat.
“Namun saat itu warga hanya dapat menyelamatkan ibunya saja, karena bayinya terseret dengan capat sehingga tidak bisa ditangkap dan tidak terlihat lagi setelah diseret arus,” tuntas Amir. (m2/nir)