Sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan 2 guru besar lingkup IAIN Kendari. (FOTO: SUMARDIN/BKK)
KENDARI, BKK- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari resmi mengukuhkan dua profesor atau guru besar baru yakni Prof Dr Kamaruddin SAg SH MH dan Prof Dr Sitti Kuraedah MAg.
Pengukuhan dilakukan dalam sidang senat terbuka di Hotel Azizah Syariah, Selasa (5/3).
Diketahui, Prof Dr Kamaruddin SAg SH MH Guru Besar Ilmu Hukum Fakultas Syariah ini merupakan anak seorang petani yang lahir di Tolo, Kabupaten Jeneponto, 23 Agustus 1973. Ia adalah anak ke 6 dari 9 bersaudara.
Sedangkan Prof Dr Sitti Kuraedah MAg guru besar Ilmu Bahasa Arab merupakan anak seorang petani dan peternak yang lahir di Batu Bessi, Kecamatan Barru, Sulawesi Selatan, 23 Desember 1963.
Acara pengukuhan ini dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Kendari, Prof Dr Husain Insawan, MAg dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi, MAg, sejumlah guru besar, civitas akademik, dan dosen.
Acara pengukuhan dua guru besar tersebut menandai langkah penting dalam peningkatan kualitas akademik IAIN Kendari serta memberikan motivasi bagi para dosen dan staf akademik lainnya untuk terus berprestasi dalam dunia pendidikan dan riset.
Dalam kesempatan tersebut Rektor IAIN Kendari menyampaikan, pencapaian guru besar menjadi awal mula sebuah perjuangan untuk memantapkan khazanah keilmuan yang telah diraih.
Disebutkan, pengukuhan guru besar memiliki peran penting terhadap pengakuan prestasi yang diraih, pemberian orientasi keilmuan dan peningkatan tanggung jawab.
Bertambahnya guru besar itu kata Rektor, akan berkorelasi dengan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan IAIN Kendari di dalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Gelar Profesor kata dia, merupakan jabatan akademik dosen paling tinggi, yang juga turut mempengaruhi nilai akreditasi program studi masing-masing, fakultas di IAIN Kendari.
“Dari 4 Fakultas yang ada di IAIN Kendari semua telah memiliki guru besar. Kita berharap kehadiran guru besar kita membackup pencapaian unggul pada program studi dan akreditasi perguruan tinggi,” katanya.
Rektor juga menambahkan saat ini IAIN Kendari semakin dekat untuk bertransformasi menjadi UIN dimana tinggal menunggu satu akreditasi unggul.
Ditempat yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama mengungkapkan guru besar yang hari ini resmi dikukuhkan untuk tidak berhenti membuat karya ilmiah.
“Guru besar adalah jabatan fungsional tertinggi di perguruan tinggi. Harapan saya tidak terhenti untuk karya ilmiahnya dan terlena dengan tugas utamanya setelah menjadi Guru Besar. Justru lebih di tingkatkan terus untuk menambah karya ilmiahnya,” paparnya.
Untuk diketahui, keberhasilan dua akademisi itu melengkapi jumlah guru besar di IAIN Kendari menjadi 9 orang yang sebelumnya telah diraih oleh Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd., (2018), Prof. Dr. Zulkifli Musthan, M.Si., M.Pd., (2019), Prof. Dr. Ahmad Sultra Rustan, (2021), Prof. Dr. Batmang, S.Ag, M.Pd, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag (2023), Prof. Dr. H. Nur Alim, M.Pd (2023), Prof. Dr. Hj. Hadi Machmud, M.Pd (2023). (din/r2)