Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu. (FOTO:IST)
KENDARI, BKK- Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia tengah membuka pendaftaran Calon Mahasiswa Baru (Camaba) khususnya di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Banyak siswa yang ingin kuliah di PTN dan PTS yang berkualitas atau idaman, tetapi sering kali dimanfaatkan oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dimana oknum tersebut biasanya menjanjikan atau mengiming- imingi calon korbannya kelulusan dengan cara yang instan di kampus yang diidamkan dengan meminta sejumlah imbalan (uang).
Melihat fenomena itu, Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu mengimbau kepada Camaba di kampus hijau itu untuk tidak percaya kepada pihak-pihak atau oknum yang menjanjikan kelulusan dengan cara instan dan meminta sejumlah imbalan (uang).
Kata Prof Zamrun, Camaba UHO harus percaya kepada diri sendiri. Kampus yang dipimpin Prof Zamrun itu telah menyelesaikan tahapan Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan saat ini tengah berlangsung tahapan pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)- Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK).
“Seleksi Camaba di UHO ada tiga, adalah SNBP kuotanya minimal 30%, SNBT minimal 40% dan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) kuotanya maksimal 30%. Semua seleksi tersebut, berdasarkan kemampuan akademik,” ujarnya belum lama ini.
Prof Zamrun mengungkapkan, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbesar di Sultra itu sangat transparan dalam melakukan tahapan seleksi Camaba. Sebutnya, dan proses seleksi dan hasilnya bisa kelihatan.
Sambung Prof Zamrun. dirinya saja sebagai rektor atau pimpinan di UHO tidak bisa melakukan intervensi, tetapi hanya bisa mengecek. Artinya setiap tahapan seleksi Camaba itu mempunyai proses yang cukup panjang dan setiap seleksi akan dirapatkan.
“Untuk melihat kelulusan siswa itu, bebernya, tentu sesuai prestasi yang dicapai siswa itu. Kalau jalur prestasi, betul- betul berdasarkan prestasi dan kalau berdasarkan tes nanti hasilnya berdasarkan tes, serta jalur mandiri tentu saja ada beberapa penilaian atau kriteria yang ditetapkan Perguruan Tinggi (PT),” ucapnya.
“Tapi tentu saja semuanya , karena kita merupakan institusi akademik maka basis utamanya itu adalah akademik,” pungkasnya. (din/r2)