Sejumlah titik di Kota Kendari terendam banjir. (FOTO:SRI/BKK)
KENDARI, BKK- Sejumlah titik di Kota Kendari, Selasa (28/5), kembali terendam banjir usai hujan deras terjadi mulai pukul 11.30 Wita. Terpantau, salah satu titik banjir yang naik hingga ke ruas jalan raya terjadi di Kawasan Bypass tepatnya di Jalan Laode Hadi, area jalan Asrama Haji, Area pencucian Kumbohu, Kelurahan Bonggoeya.
Serta, di sekitar Kecamatan Wuawua, area ini telah digenangi air setinggi mata kaki orang dewasa.
Berdasarkan, pantauan wartawam koran ini, hujan deras mengakibatkan banjir terdampak pada puluhan rumah di kawasan tersebut ikut terendam genangan air yang terus meluap ke ruas jalan.
Akibat, genangan air yang naik hingga ke ruas jalan tersebut membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan, para pengendara mengurangi kecepatan dan harus berhati-hati melewati genangan air yang cukup tinggi.
Tidak hanya area By Pass, hal serupa juga dialami warga Kadia, Jalan Segar Kelurahan Pondambea. Warga saat ini tengah waspada, setiap kali hujan deras mengguyur Kota Kendari warga Lorong Segar kerap mengalami banjir.
Salah satu warga Lorong Segar Madan mengatakan pihaknya menduga banjir tersebut dikarenakan adanya penyempitan aliran air akibat pembangunan lahan parkir Swalayan Rabam.
“Warga di sini telah mencari tau apa penyebab banjir yang sering melanda lorong kami, dan kami rasa hal itu karena adanya penyempitan aliran air akibat pembangunan lahan parkir Swalayan Rabam,” ungkapnya.
“Jadi kami mohon perhatiannya kepada Pemerintah Kota Kendari dan juga DPRD Kota Kendari untuk bantu mencari jalan terbaik buat kami, agar aman dari banjir,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari Rajab Djinik mengatakan pihaknya sudah menerima aduan dari warga terkait kasus banjir tersebut.
Dirinya, juga telah melakukan kunjungan lapangan langsung melihat langsung kondisi Kali Kadia.
“Kami sudah menerima surat aduan warga terkait sering terjadinya banjir di wilayah tersebut. Jadi kami turun melihat ada proses yang harus kita selesaikan jangka pendek jangka menengah dan jangka panjang itulah yang akan kita RDPkan, rencananya hari ini kita panggil semua pihak yang berkompeten untuk menyelesaikan masalah banjir,” ujar Rajab Djinik.
Lebih lanjut, Rajab Jinik menambahkan dalam RDP nanti akan diketahui mana yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dan mana Pemerintah Pusat.
Hal tersebut nanti akan dimasukkan dalam kesimpulan rapat dengar pendapat.
“Kita berharap Pemerintah Kota dalam perencanaan APBD agar jangan dulu merencanakan untuk membangun, kita selesaikan dulu permasalahan banjir di kota ini, ” pungkasnya. (m2/r2)