Tim PPK Ormawa Korps Asisten Teknologi Kebumian PSTP-Unsultra. (FOTO:IST)
KENDARI, BKK- Korpa asisten Laboratorium Teknologi Kebumian, Tekni Pertambangan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) program penguatan kapasitas (PPK) organisasi kemahasiswaan (ormawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) tahun 2024.
PPK Ormawa adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan ini berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk bimbingan dan pelatihan terkait program tertentu yang berdaya guna dan berdaya kembang dalam meningkatkan nilai ekonomi, lingkungan dan sosial masyarakat.
Kegiatan ini selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakan melalui program PPK Ormawa PT atau PTS.
Korps Asisten Teknologi Kebumian PSTP Unsultra adalah salah satu tim yang mengikuti seleksi kegiatan PPK Ormawa sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa berupa bimbingan teknis masyarakat setempat yang dianggap perlu mendapatkan bentuk dukungan peningkatan pengetahuan dan skill dalam menjamin kesehjahteraan bersama.
Setelah melewati berbagai tahapan seleksi, Korps Asisten Teknologi Kebumian PSTP-Unsultra berhasil lolos dalam pendanaan Kemendikbudristek PPK Ormawa dengan program yang canangkan adalah “Hilirisasi Produk Udang Lomo Melalui Program Pemberdayaan Desa Maritim Pada Industri Pengolahan Hasil Laut” di Desa Kawite – Wite Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menurut Ketua Tim Korps Asisten Teknologi Kebumian PSTP-Unsultra, Ibnu Syahrul, program ini dilakukan karena berdasarkan keterangan kelompok petambak udang.
Walaupun terjadi peningkatan kebutuhan akan udang namun tingkat produksi udang masih tergolong sangat kecil. Selain produksi yang sangat kecil, hasil produksi udang yang tidak lolos spesifikasi (udang lomo : istilah warga setempat) umumnya memiliki ukuran tubuh kecil dan terdapat cacat pada tubuh udang dianggap tidak memiliki harga oleh warga sekitar.
Namun, jika diperhatikan lebih detail, untuk rasa dan aroma tidak memiliki perbedaan antara udang yang tidak lolos sortir dan udang yang lolos sortir.
Sehingga jika lebih dikembangkan lagi, udang lomo dapat diolah menjadi bahan makanan yang bernilai ekonomis dan dinilai mampu meningkatkan kreativitas bagi warga desa setempat dan meningkatkan kesejahteraan.
“Peran dari Tim PPK Ormawa Korps Asisten Teknologi Kebumian PSTP-Unsultra secara umum, berharap dapat berkontribusi dalam masyarakat Desa Kawite – Wite dalam meningkatkan kesejahteraan baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan dengan memanfaatkan udang lomo tersebut,” ujarnya.
Rektor Unsultra, Prof Dr Ir H Andi Bahrun, MSc Agric mengucapkan selamat kepada Tim PPK Ormawa Unsultra atas kesuksesan yang diraih.
“Harapannya dengan prestasi gemilang ini dapat menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa dan mahasiswa universitas- universitas Sulawesi Tenggara (Sultra), ” ungkapnya.
“Untuk selalu mendedikasikan ilmu pengetahuan demi mengambil bagian penyelesaian berbagai permasalahan daerah dan bangsa demi kesejahteraan masyarakat dan untuk Indonesia Maju,” ucapnya.
Dosen pendamping Tim PPK Ormawa Korps Asisten Teknologi Kebumian PSTP-Unsultra, Ir Muh Karnoha Amir, ST MT menambahkan, dengan lolosnya Korps Asisten Teknologi Kebumian PSTP-Unsultra,
Ia juga berharap akan menjadi batu loncatan bagi mahasiswa atau mahasiswi PSTP-Unsultra untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan, mengasah skill dan kompetensi.
”Serta berkarya dan mengimplementasikan ilmunya untuk selalu sadar akan kepedulian terhadap masyarakat umum,” pungkasnya. (din/r2)