Foto bersama usai acara sosialisasi rencana pemuatan material dan rencana penambangan PT Bintang Morosi Sejahtera di Balai Desa Poni Poniki, Sabtu (6/7). (FOTO: VELY SARMAN/BKK)
WANGGUDU, BKK – Masyarakat Kecamatan Motui menyambut gembira beroperasinya kembali perusahaan tambang galian C PT Bintang Morosi Sejahtera (BMS) di Desa Poni Poniki, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Kegembiraan itu terpancar jelas dari raut wajah masyarakat saat PT BMS menggelar sosialisasi rencana kegiatan pengangkutan dan penambangan di Balai Desa Poni Poniki, Sabtu (6/7) sore. Kegiatan tersebut dihadiri Kapolsek Sawa Ipda Fahri SH, Babinsa, Lurah Bende, para kepala desa, perwakilan ormas, tokoh masyarakat, tokoh wanita, tokoh pemuda, dan masyarakat lingkar tambang.
Respon positif oleh masyarakat setempat karena melihat kegiatan PT BMS sebagai peluang untuk memajukan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan warga lingkar tambang.
Salah satu tokoh masyarakat Motui, Adam mengatakan, kehadiran kembali PT BMS tentu akan membawa efek domino terhadap peningkatan ekonomi warga.
Beroperasinya kembali PT BMS di wilayah Desa Poni Poniki akan kembali membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Selain itu akan tumbuh usaha kecil-kecilan para ibu rumah tangga, seperti saat PT BMS beroperasi beberapa tahun lalu.
“Kami sangat berterima kasih dan menyambut baik atas kehadiran kembali PT BMS di Desa Poni Poniki. Ini adalah kesempatan besar bagi kami, untuk membangun ekonomi yang lebih baik lagi,” ungkap Adam.
Dalam acara sosialisasi tersebut, perusahaan memaparkan rencana kegiatan pengangkutan dan penambangan yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.
PT BMS sendiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya, dengan mematuhi semua regulasi yang berlaku serta menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitar.
Kepala Desa Poni Poniki, Muh Aripuddin mengungkapkan, PT BMS bukanlah perusahaan yang baru masuk di wilayahnya. Perusahaan tambang batu ini sudah hadir di Poni Poniki sejak 2018 silam. Sejak beroperasi, perusahaan ini dinilai sudah memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat dalam bentuk CSR.
Aripuddin bercerita CSR PT BMS sangat nampak dirasakan oleh masyarakatnya, karena dibagikan merata dalam bentuk uang tunai. Selain itu CSR perusahaan juga digunakan untuk pembangunan rumah ibadah dan pagar balai desa.
Dia menambahkan, perusahaan juga telah berkontribusi pada segi infrastruktur. Pada saat beroperasi perusahaan tambang batu telah membangun jembatan besi yang menghubungkan desa Poni Poniki dan Tobimeita. Saat itu jembatan yang dilalui masyarakat hanya terbuat dari kayu, dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Ditambah lagi, perusahaan telah berkontribusi besar dalam meningkatkan badan jalan. Perusahaan rutin menurunkan material untuk pemeliharaan di sepanjang jalan 3,8 km, hingga badan jalan lebih tinggi dari sebelumnya.
“Mudah-mudahan dengan beraktivitasnya kembali akan membawa dampak positif bagi perputaran ekonomi. Harapan kami selaku pemdes yakni pemanfaatan tenaga kerja lokal agar diprioritaskan oleh perusahaan,” pintanya.
Pimpinan PT BMS, H Muh Sapril mengatakan pihaknya berencana untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan program-program CSR dan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang terencana dengan baik.
Merespon hal itu, masyarakat setempat pun antusias menyambut langkah-langkah perusahaan ini, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di wilayah mereka.
Dalam sosialisasi praoperasional perusahaan tersebut, PT BMS memaparkan 3 item rencana induk PPM meliputi pendidikan, kesehatan dan kemandirian masyarakat. Pihak perusahaan dalam sosialisasi itu membagikan kertas saran kepada masyarakat, untuk meminta masukan demi kelancaran kegiatan dan realisasi PPM. (vel/nir)