Kegiatan pemantauan unit bisnis Pertamina di Sultra. (FOTO:IST)
KENDARI, BKK – PT Pertamina (Persero) bersama dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melakukan Management Walktrough (MWT) ke unit bisnisnya di Sulawesi Tenggara (Sultra) yaitu Fuel Terminal Kolaka, Integrated Terminal Kendari dan Aviation Fuel Terminal Haluoleo.
Vice President Investigation IA & WBS PT Pertamina (Persero), Riana mengungkapkan kegiatan MWT ini didasari untuk memastikan operasional berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Selain itu juga, tak kalah pentingnya untuk memastikan penerapan aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) dengan baik, meningkatkan kepedulian dan budaya HSSE di setiap Unit serta adanya interaksi langsung kepada seluruh pekerja dan mitra kerja Pertamina dilokasi.
“Saya bersama tim melakukan pengecekan dan interaksi secara langsung untuk memastikan kondisi dilapangan, kami menjalankan tugas dengan prinsip no fatality, no fraud, dan no delay project. Fungsi Internal Audit memiliki peran penting dalam pencegahan dan penindakan korupsi perusahaan,” ungkapnya, Sabtu (6/7).
Riana menjelaskan bahwa Pertamina membuka saluran untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan baik oleh pihak Pertamina maupun mitra kerjanya.
Kebijakan ini telah berjalan semenjak tahun 2008 dan merupakan komitmen Pertamina untuk memberikan pelayanan terbaik dan transparan kepada masyarakat, serta menegaskan komitmen Pertamina sebagai BUMN yang bersih.
“Kami juga memiliki yang namanya Whistleblowing System (WBS) adalah sistem yang mengelola sumber daya manusia, infrastruktur, dan finansial terkait dengan penanganan pengaduan yang dikelola dengan prinsip trust (kepercayaan), impartiallity (ketidakberpihakan), dan protection (perlindungan) untuk mengoptimalkan peran serta insan Pertamina dan masyarakat dalam mengungkap fraud dan irregularities (kecurangan dan bentuk pelanggaran lainnya) yang terjadi dilingkungan Pertamina group dan Perusahaan afiliasi,” terangnya.
Lebih lanjut Riana menjelaskan bahwa Pertamina menerima aduan dari masyarakat dan dapat disampaikan melalui channel website https://pertaminaclean.tipoffs.info/, email mailto:pertaminaclean@tipoffs.com.sg, nomor whatsapp 081110679111, faksimili (021) 381 5912, surat kepada Tip-offs Anonymous Pertamina Clean P.O. Box 2600 JKP 10026, ataupun Call Center 135 ext. 8 atau 021-23507051.
“Sebagai bentuk perlindungan informasi terhadap Pelapor, setiap pengaduan yang masuk akan diterima oleh pihak independen yang akan menganalisis dan meminta keterangan lebih detail kepada pelapor untuk kemudian disampaikan kepada Tim WBS Pertamina. Selanjutnya Pertamina akan menindaklanjuti pengaduan, sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, juga menyampaikan tujuan dari kunjungan inspeksi lapangan atau MWT ini bahwasanya sarana dan fasilitas di setiap unit lokasi Pertamina mesti terjaga kehandalanya dan juga auditable sehingga tak hanya handal dan aman dalam menyalurkan BBM serta LPG namun juga dapat dipertanggungjawabkan segala proses prosedur dari perencanaan hingga realisasinya.
“Setiap unit bisnis Pertamina selalu diaudit yaitu dari sisi internal dan juga eksternal yang independen baik itu audit mengenai laporan keuangan, audit operasional (management audit) dan audit ketaatan (compliance audit) sehingga masyarakat dapat menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan,” pungkasnya. (r5/r2)