Martin Efendi Patulak. (FOTO: FAYSAL/BKK)
KENDARI, BKK – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan pembangunan Patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, yang lebih dikenal sebagai Oputa Yi Koo telah rampung 100%. Patung monumental yang terletak di Kotamara, Kota Baubau dengan memiliki tinggi 23 meter ini kini menjadi destinasi wisata baru.
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak mengatajan, bahwa patung yang tingginya 23 meter ini sudah rampung sepenuhnya.
“Jadi, patung tersebut sudah dalam tahap finishing dan sudah dapat dinikmati masyarakat setempat. Selain patung, kami juga membangun museum di bagian bawahnya yang nantinya akan dikelola dan difungsikan sebagai pusat informasi mengenai sejarah dan perjuangan Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi,” terang Efendi, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (18/7).
Ia menjelaskan, bahwa seluruh pembangunan akan rampung pada bulan ini, dan laporan progres akan segera disampaikan kepada pimpinan.
“Kami berharap bulan ini rampung semua, dan nanti kita akan laporan kepada pimpinan. Namun untuk bangunan patung kita sudah selesai 100%,” jelasnya.
Ia mengajak masyarakat datang dan menikmati keindahan patung serta kawasan sekitarnya, yang kini bisa menjadi destinasi wisata baru di Kota Baubau.
“Kami tidak melarang masyarakat untuk datang ke sana, karena di sana bisa menjadi tempat wisata, area rekreasi, dan lokasi untuk foto dokumentasi wisata,” ucapnya.
Namun, Efendi mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan di area tersebut.
“Kami berharap tolong jangan buang sampah sembarangan dan tidak mengotori area yang sudah kita bangun. Dengan menjaga kebersihan dan tidak mengotori wilayah itu, maka pemeliharaannya dan kondisi bangunan akan terjaga,” ungkapnya.
Selain menjadi monumen yang memperingati jasa pahlawan nasional dari Sultra, patung ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat untuk lebih mengenal sejarah dan pahlawan mereka.
“Kita sekarang banyak monumen semacam itu, selain sebagai bahan pelajaran untuk semua orang, tetapi juga untuk mengetahui pahlawan kita yang memang selama ini belum banyak dikenal. Dengan adanya pembangunan patung ini, bisa dinikmati oleh masyarakat dan bisa juga di-upload di media sosial, maka otomatis seluruh Indonesia akan kenal siapa itu pahlawan nasional dari Sultra,” tuturnya.
Lebih lanjut, Efendi menyebutkan beberapa patung pahlawan nasional yang sudah dikenal luas seperti Patung Jenderal Sudirman, Soekarno, dan Sultan Hasanuddin.
“Kita tahu ada patung Sudirman, ada Soekarno, patung Sultan Hasanuddin. Sehingga layak kita bangun itu dan kita syukuri ini bisa selesai,” terangnya.
Ia menyampaikan bahwa pengelolaan patung dan museum tersebut nantinya akan diserahkan kepada Dinas Pariwisata Provinsi Sultra.
“Jadi ini aset Provinsi Sultra dan pengelolaannya nanti akan kita serahkan ke Dinas Pariwisata Provinsi,” tutupnya. (r4/nir)