Hasil Asesmen IQ Siswa SMA dan SMK di Sultra Taraf Rata-Rata Bawah

  • Bagikan

Nurhaerani Haeba. (FOTO: FAYSAL/BKK)

KENDARI, BKK – Psikolog Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan hasil asesmen taraf intelegensi atau Intelligence Quotient (IQ) siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sultra.

Dari data asesmen tersebut, Psikolog Dikbud Sultra Nurhaerani Haeba mengatakan, bahwa siswa SMA/SMK di Sultra mayoritas memiliki IQ dengan taraf rata-rata bawah.

“Hasil tes ini semuanya berdasar dan valid. Kami menggunakan alat khusus yang sesuai standar. Tesnya itu dilakukan secara tertulis,” kata Nurhaerani, Senin (22/7).

Dikatakan, dalam asesmen tersebut diambil sampel siswa dari beberapa sekolah SMA dan SMK di Sultra. Kemudian sampel siswa tersebut dilakukan uji IQ sebelum akhirnya diterima hasil asesmennya.

“Nantinya dari hasil asesmen tersebut, akan keluar hasil yang akan dikelompokan berdasarkan tabel taraf intelegensi yakni, di atas rata-rata dan di bawah rata-rata. Di atas rata-rata dibagi menjadi cerdas dengan angka 111–119, superior dengan angka 120–139, dan jenius di angka 140 ke atas,” jelasnya.

Sementara, lanjutnya, untuk taraf asesmen di bawah rata-rata dibagi menjadi lambat belajar diangka 80–89, borderline diangka 70–79, dan tuna grahita 0–69.

Dikbud Sultra mengambil 1.953 sampel siswa SMA. Dari sampel tersebut didapatkan 449 siswa berada ditaraf lambat belajar. Kemudian 1.269 berada ditaraf borderline (rata-rata bawah), 89 siswa berada ditaraf rata-rata.

“131 siswa berada ditaraf rata-rata atas, dan 5 siswa ditaraf cerdas. Untuk siswa superior dan jenius tidak ada alias nol,” ucapnya.

Selanjutnya, kata dia, pada tingkat SMK, Dikbud Sultra mengambil 1.945 sampel siswa untuk dilakukan asesmen. Hasilnya, 589 siswa berada ditaraf lambat belajar, 1.217 berada ditaraf rata-rata bawah. 75 siswa pada taraf rata-rata, 57 lainnya berada ditaraf rata-rata atas. Kemudian untuk taraf cerdas, superior, dan jenius tidak ada.

“Hal ini tentunya dipengaruhi banyak hal, bisa jadi akibat pengaruh sosial media dan lainnya. Ada juga pengaruh dari pola asuh orangtua,” ungkapnya. (r4/nir)

  • Bagikan