Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra saat menggelar pasar tani bertempat di samping kantor Bappeda Sultra. (FOTO:IST)
KENDARI, BKK – Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menggelar pasar tani, langkah ini dilakukan membantu para petani memasarkan produknya.
Pasar tani hortikultura ini berlangsung sejak tahun 2022 dan kembali dilaksanakan tahun inj.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Djodji Paat mengatakan sejak dilaksanakan pasar tani tersebut para petani semakin termotivasi untuk mengembangkan tanaman miliknya.
Apalagi jika mereka terkendala penjualan maka dinas perkebunan akan mengambil produk tersebut untuk dijual langsung ke konsumen.
Menurutnya, melalui pasar tani tersebut bukan hanya membantu para petani hortikultura, namun juga membuat masyarakat senang sebab mereka dapat berbelanja dengan harga murah atau dibawah harga pasar.
“Karena kita ini menjual dari petani, langsung ke konsumen sehingga memperpendek mata rantai, biasanya mungkin ada 5 mata rantai ini tinggal 2,” terang Djodji disela pelaksanaan pasar tani bertempat di samping kantor Bappeda Sultra, Jumat (26/7).
Dikatakan, kedepannya pihaknya berencana akan melaksanakan pasar tani secara mobile tentunya dengan dukungan Bank Indonesia.
“Berikut daftar harga produk di pasar tani hortikultura 26 Juli 2024 diantaranya cabai rawit Rp65.000/kg, cabai merah Rp30.000/kg, cabai keriting Rp38.000/kg, cabai keriting hijau Rp20.000/kg,” jelasnya.
Sementara, tomat Rp10.000/kg, kangkung Rp5.000/ikat, sawi Rp5.000/ikat, pakis Rp5.000/ikat, kacang panjang Rp5.000/ikat.
“Timun Rp5.000/4 buah, gambas Rp8.000/ikat, bawang merah Rp35.000/kg, melon Rp8.000/kg
semangka Rp8.000/kg, pepaya Rp 5.000/kg,” tandasnya. (r4/r2)