Sekab Muna Eddy Uga SH MSi saat menerbangkan Kaghati Kolope sekaligus membuka festival layang-layang nasional di Kabupaten Muna, Selasa (30/7).
RAHA, BKK – Sebanyak 40 peserta dalam negeri dan luar negeri turut meramaikan Festival Layang-Layang Nasional yang digelar di Kabupaten Muna.
Kegiatan ini dipusatkan di Stadion Sepak Bola di Pesisir Pantai Motewe Kota Raha. Sekretaris Kabupaten (Sekab) Muna Eddy Uga SH MSi saat membuka kegiatan ini mengatakan, bahwa event ini digelar adalah untuk membumikan layang-layang Kaghati Kolope Muna, kian mendunia.
“Alhamdulillah, di 2024 ini festival layang-layang nasional kembali digelar di Kabupaten Muna. Tentu event ini adalah salah satu cara kita untuk kian membumikan layang-layang Kaghati Kolope dari Kabupaten Muna dimata dunia,” kata Sekab Muna saat membuka festival layang-layang tingkat nasional di Kabupaten Muna.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang datang ke Kabupaten Muna, untuk mengikuti festival layang-layang tingkat nasional ini.
“Kami Pemkab Muna mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta. Baik dari dalam dan luar negeri, yang datang mengikuti festival layang-layang di Kabupaten Muna. Kami mengucapkan terima kasih pula kepada Kepala Balai Pelestarian Budaya Wilayah 19 Sulawesi La Ode Ako, yang mensuport kegiatan ini hingga bisa digelar di Kabupaten Muna,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dikbud Kabupaten Muna Hadi Wahyudi SSi MM saat dikonfirmasi koran ini tentang kegiatan festival layang-layang ini mengatakan lebih 40 peserta dalam dan luar negeri mengikuti kegiatan ini.
“Ada 40 peserta dari berbagai perkumpulan layang-layang yang datang mengikuti festival layang-layang di Kabupaten Muna ini. Diantaranya, sebut dia, dari Swedia, Polandia, Jakarta, Bali, Sumatera, dan Kalimantan,” paparnya.
Dikatakan, kegiatan ini digelar dari tanggal 29 Juli sampai 2 Agustus 2024. Tentu dia berharap agar kegiatan ini dapat digelar tiap tahun di Kabupaten Muna.
“Para peserta juga kita ajak berkunjung ke gua layang-layang Sugi Patani di Kabupaten Muna, agar mereka melihat langsung lukisan layang-layang tertua dunia itu berasal dari Kabupaten Muna,” pungkas Kabid Kebudayaan Dikbud Kabupaten Muna ini.
Pantauan koran ini di arena Stadion Sepak Bola Motewe, ratusan layang-layang dengan berbagai bentuk dan warna ramai menghiasi langit Kota Raha. Ada yang berbentuk gurita, tokoh super hero, ikan, perahu, termasuk layang-layang Kaghati Kolope dengan ukuran raksasa, menghiasi langit Kota Raha. (tri/nir)