PLN UID Sulselrabar Paparkan Strategi Transisi Energi untuk Capai NZE 2060

  • Bagikan

Seminar Nasional PLN bersama Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo. (FOTO:IST)

KENDARI, BKK- PT PLN (Persero) berkomitmen mempercepat transisi energi Indonesia dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Hal tersebut merupakan dukungan terhadap Pemerintah yang telah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% di tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Dalam Seminar Nasional Teknik Elektro (SEMNASTEK) 2024 dengan tema Tantangan Kebijakan, Teknologi, dan Stabilitas Energi Baru Terbarukan yang digelar oleh Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo dan Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) Regional IV di Kota Kendari.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin memaparkan strategi dan komitmen PLN dalam mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan melakukan dekarbonisasi batubara dan gas, meningkatkan kapasitas EBT dan sistem pendukungnya serta mengembangkan green ecosystem. Langkah tersebut merupakan program inisiatif agar NZE 2060 dapat terwujud.

Andy mencatat, bauran EBT di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) adalah sebesar 45,78%, dimana hal ini sudah cukup besar, melampaui dari target nasional yaitu sebesar 23% mulai tahun 2025.

“Kami mencatat potensi besar EBT yang saat ini tengah digarap PLN adalah pembangkit listrik berbasis panas bumi (geothermal), angin (bayu), surya, dan air (hydro) yang punya potensi besar untuk menggantikan pembangkit berbasis bahan bakar fosil khususnya di provinsi Sulawesi, salah satunya di Sultra,” ungkapnya, Rabu (31/7).

Dijelaskan, komitmen tersebut telah tertuang dalam program transformasi PLN di mana aspirasi Green menjadi semangat untuk menghadirkan energi ramah lingkungan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Dr Ir Edward Ngii mengungkapkan seminar nasional kolaborasi dan sharing ilmu pengetahuan dengan PLN ini menjadi peluang emas untuk saling memperkuat jejaring institusi dan meningkatkan pendidikan teknik elektro.

“Kegiatan ini mempercepat lahirnya inovasi baru. Dari diskusi dan pertukaran ide yang terjadi, kami yakin akan muncul gagasan-gagasan brilian yang dapat memajukan industri dan teknologi di Indonesia. Oleh karenanya, manfaat dari kegiatan ini sangat besar sekali,” tutupnya. (r5/r2)

  • Bagikan

Exit mobile version