Plt. Kepala BPS Sultra Surianti Toar. (FOTO: WATY/BKK).
KENDARI, BKK – Perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp46,22 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp27,77 triliun.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Surianti Toar mengatakan,
ekonomi Sultra pada triwulan II-2024 dibanding triwulan I-2024 (q-to-q)
mengalami pertumbuhan sebesar 2,94%.
“Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha, kecuali Industri Pengolahan, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang, Pertambangan dan Penggalian yang masing-masing terkontraksi sebesar 6,62%, 1,80% dan 0,23%,” ungkapnya, Senin (5/8).
Dijelaskan, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan terjadi pada Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 15,95%. Diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,92% dan jasa lainnya sebesar 9,57%.
Di sisi lain, lapangan usaha yang memiliki peran dominan seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 3,36%.
Surianti menuturkan, untuk struktur PDRB Sultra menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2024, tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sultra masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 24,15%, diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 20,84%, perdagangan besar-
eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,61% dan Konstruksi sebesar 11,02%.
“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sultra mencapai 68,62%,” ucapnya.
Lanjutnya, ekonomi Sultra pada triwulan II-2024 dibanding triwulan II-2023 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,54%.
“Pertumbuhan terjadi pada hampir sebagian besar lapangan usaha, kecuali pengadaan listrik, gas dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, yang masing-masing terkontraksi sebesar 0,03% dan 3,13%,” ujarnya.
Kemudian, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah industri pengolahan sebesar 19,88%, diikuti jasa perusahaan sebesar 7,36% dan informasi
dan komunikasi sebesar 7,02%.
Sementara itu, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan sebesar 4,11%.
Surianti menambahkan, ekonomi Sultra pada triwulan II-2024 terhadap triwulan I-2024 (q-to-q) tumbuh 2,94%.
“Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 25,48%, diikuti komponen pembentukan modal tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,89%, pengeluaran konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 5,01% dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,12%,” jelasnya.
Sementara, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi sebesar 7,74%. Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 0,31%.
“Struktur PDRB Sultra menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 47,97%,” tutupnya. (r5/nir)