Tim PkM Terintegrasi KKN Tematik UHO Edukasi Kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine

  • Bagikan

Pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati bagi Kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine, Kecamatan Amonggedo, Konawe. (FOTO:IST

KENDARI, BKK- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati bagi Kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine, Kecamatan Amonggedo, Konawe.

Tim pelaksana PkM ini, dengan Ketua Dr Ir Tresjia Corina Rakian MP, beranggotakan Prof Dr. Ir. Andi Khaeruni R., M.S, Dr. Ir. Rahayu M, M.P; Dr. Ima Astuti Wunawarsih, S.P., M.Si, Vit Neru Satria, S.P., M.P dan Muh Iqbal Kusumabaka Rianse, S.TP., M.Sc.

Ketua Tim PkM Terintegrasi KKN Tematik UHO, Dr Ir Tresjia Corina Rakian, MP mengatakan PkM terintegras KKN-Tematik ini merupakan kegiatan akademik yang memiliki tema dan program sesuai kondisi mitra yang diselaraskan pelaksanaan program PkM berdasarkan Rencana Strategi (Renstra) UHO.

Ia mengungkapkan, program PkM terintegrasi KKN-Tematik yang dilakukan adalah pemberdayaan Kelompok Dasa Wisma dalam penerapan GAP (Good Agricultural Practice) sayuran organik di Desa Wawohine Kec. Amonggedo, Kab. Konawe.

Dimana sambungnya, target utama yang akan dicapai melalui program PkM terintegrasi KKN-Tematik ini, sebutnya, adalah peningkatan partisipasi Kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine dalam penerapan GAP Sayuran Organik.

Selanjutnya, optimasi pengaplikasian pupuk organik dan pestisida nabati ramah lingkungan oleh petani maupun masyarakat sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi yang berdampak negatif bagi lingkungan.

“Berdasarkan pada analisis situasi sebelumnya, penerapan GAP sayuran organik masih sangat rendah. Minimnya pemahaman kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine dalam penerapan GAP Sayuran Organik ini menjadi hambatan, sehingga potensi desa dan peluang ekonomi baru tidak berjalan maksimal,” ujarnya.

Disisi lain, bebernya, tuntutan masyarakat akan produk pertanian yang layak dan aman dikonsumsi semakin tinggi.

Maka dari itu, tim PkM terintegrasi KKN Tematik di Desa Wawohine Kecamatan Amonggedo, Konawe menawarkan solusi yaitu memberikan pemahanan kepada Kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine mengenai konsep pertanian organik ramah lingkungan sehingga dapat diimplementasikan dalam kegiatan budidaya.

Kemudian, meningkatkan pengetahuan Kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine dalam memanfaatkan tumbuhan atau vegetasi sekunder sebagai sumber bahan organic.

Serta, meningkatkan pengetahuan Kelompok Dasa Wisma Desa Wawohine tentang jenis-jenis vegetasi sekunder maupun tumbuhan yang ada disekitar sebagai bahan pestisida nabati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.

“Untuk memudahkan Diseminasi dan adopsi inovasi GAP sayuran organic ini, maka dilakukan demplot sayuran organic pada lahan pekarangan kelompok dasa wisma. Dengan demplot ini diharapkan dapat memotivasi mitra untuk melakukan kegiatan budidaya sayuran organik untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga maupun meningkatkan pendapatan keluarga,” ujarnya.

Kepala Desa Wawohine sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan PkM Terintegrasi KKN Tematik ini karena memberikan manfaat bagi kelompok dasa wisma dalam penerapan GAP sayuran organik.

“Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Diketahui, iuaran dari kegiatan ini berupa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada jurnal berISSN, publikasi pada media cetak atau online, adanya perbaikan tata nilai masyarakat, dan peningkatan kedisiplinan dan partisipasi peserta dalam kegiatan KKN-Tematik.

Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak yaitu Yayasan Bina Potensi Desa (SINTESA), kelompok Dasa Wisma, mahasiswa dan akademisi. melalui bimbingan teknis dan pembuatan demonstrasi plot, sehingga melalui pembimbingan ini diharapkan terwujudnya pertanian organik secara berkelanjutan. (din/r2)

  • Bagikan