MBG Diharapkan Menyentuh Sekolah Swasta dan Pondok Pesantren

  • Bagikan
Kadikbud Kota Baubau Eko Prasetyo ST, MM saat memberikan makanan bergizi gratis ke murid SD.

BAUBAU, BKK – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk meningkatkan kecukupan gizi anak-anak bangsa, sangat dinantikan kehadirannya di Kota Baubau.

Tidak hanya menyasar murid di lembaga pendidikan negeri, masyarakat berharap program ini juga menjangkau sekolah swasta dan pondok pesantren.

Salah satu orangtua murid Abdul Sufyan mengapresiasi program tersebut, sebagai upaya pemerintah dalam mencetak generasi emas Indonesia tahun 2045.

Sebagai orangtua dengan 3 anak yang bersekolah di lembaga swasta dan pondok pesantren, Abdul berharap manfaat program MBG dapat dirasakan secara merata.

“Program ini sangat baik untuk kecerdasan anak bangsa. Namun, saya berharap tidak hanya sekolah negeri yang mendapatkan manfaat, tetapi juga sekolah swasta dan pondok pesantren. Sehingga tidak ada diskriminasi dalam pelaksanaannya,” ungkap Abdul.

Menurutnya, selain berdampak positif pada tumbuh kembang anak, MBG juga memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga. Dengan tersedianya makanan bergizi di sekolah, pengeluaran harian untuk uang jajan anak-anak dapat ditekan.

“Jika anak-anak sudah makan siang di sekolah, pengeluaran untuk jajan bisa dikurangi. Dampaknya sangat terasa bagi keluarga, seperti kami yang memiliki lebih dari 1 anak di bangku pendidikan,” tambahnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, program MBG di Kota Baubau masih menunggu peluncuran resmi dari pemerintah dan Badan Gizi Nasional. Meski demikian, beberapa uji coba sudah dilakukan untuk memastikan kesiapan dapur umum dan pengelolaan distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah.

Masyarakat berharap program ini dapat segera dilaksanakan dan memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi siswa di sekolah negeri, tetapi juga bagi seluruh anak bangsa tanpa memandang jenis lembaga pendidikannya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Kota Baubau, Eko Prasetyo, ST, MM menuturkan bahwa pihaknya juga tengah berupaya memenuhi standarisasi sarana dan prasarana sekolah. Hal ini bertujuan untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih optimal.

Ia berharap, di 2027-2028, seluruh sekolah di Kota Baubau telah memiliki sarana prasarana yang memadai.

“Jika ini tercapai, anak-anak akan lebih semangat belajar dan para guru juga semakin termotivasi dalam mengajar,” pungkasnya.

Melalui langkah-langkah strategis ini, Kota Baubau menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung program nasional perbaikan gizi dan pengembangan pendidikan. Upaya ini tidak hanya menargetkan penurunan angka stunting, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk mencetak generasi penerus yang akan membawa bangsa menuju kejayaan di 2045 mendatang. (cr1/c/nir)

  • Bagikan