LANGARA, BKK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) terus berupaya mendorong percepatan pembangunan daerah, mulai dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pembangunan infrastruktur hingga pemetaan lengkap wilayah Pulau Wawonii melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Konkep.
Setelah menuntaskan pemetaan Zona Nilai Tanah (ZNT) pada tahun 2023, kini pemerintahan di bawah komando Amrullah-Andi Lutfi bersama BPN Konkep terus mendorong percepatan penuntasan pengukuran dan pemetaan lengkap tanah berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) di Pulau Wawonii.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Sultra, Dr Asep Heri SH MH QRMP mengatakan, demi mewujudkan Wawonii terukur dan terpetakan lengkap, perlu sinergitas antara BPN, Pemerintah Kabupaten dan dukungan masyarakat di Kabupaten Konawe Kepulauan untuk beraama-sama melaksanakan beberapa program BPN yakni Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) dan Gerakan Bersama Pengumpulan Data Yuridis (Gema Puldadis).
“Nanti kita upayakan menjadi daerah kepulauan lengkap, jadi seluruh bidang tanahnya diukur dan dipetakan, itu harapan kita semuanya, harus berjuang ini, oleh karena itu Pak Kanwil bertitip kepada masyarakat, mengajak kepada seluruh masyarakat yang belum bersertifikat agar mulai besok pasang patoknya kemudian siapkan berkas-berkasnya,” ajaknya.
Di tempat yang sama, Bupati Amrullah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kakanwil BPN Sultra dan seluruh jajaran yang terus berupaya mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Konawe Kepulauan melalui program pemetaan lengkap Pulau Wawonii.
“Kontribusi yang luar biasa Kakanwil BPN Sultra dan seluruh jajarannya sehingga program rediatribusi tanah tahun anggaran 2024 dan sertifikat wakaf serta sertifikat hak pakai Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan dapat tetlaksana dengan baik dengan capaian yang luar biasa dan tentunya sangat bermanfaat untuk pembangunan daerah, karena Kabupaten Konawe Kepulauan ketika awal mekar di tahun 2013, wilayah kami yang status APL hanya 13 ribu hektar, sehingga kalau berdasarkan regulasi yang ada, sangat menyedihkan bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan pembangunan,” ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPN Konkep Kamaluddin SST MAP mengatakan, bahwa setelah menuntaskan pengukuran dan penyerahan sertifikat tahun anggaran 2024, kini BPN Konkep kembali menargetkan pengukuran tanah yang masih tersisa seluas 6000 hektar yang tersebar di tujuh kecamatan se-Konkep.
“Alhamdulillah untuk pengukuran tahun 2024 berhasil dilakukan pengukuran sebanyak 3.946 bidang tanah, dan saat ini masih tersisa seluas 6000 hektar yang menjadi target pengukuran kedepan, dan Insya Allah tahun ini kita kembali menarget sebanyak kurang lebih 3.900 bidang,” jelasnya.
Diketahui, pengukuran sertifikat tanah tahun 2024 sebanyak 3.946 bidang tanah yang tersebar di tujuh kecamatan se-Konkep dengan rincian Kecamatan Wawonii Barat sebayak 582 sertifikat.
Kecamatan Wawonii Tengah sebanyak 83 sertifikat, Kecamatan Wawonii Selatan sebanyak 712 sertifikat, Kecamatan Wawonii Tenggara sebanyak 1065 sertifikat, Kecamatan Wawonii Utara sebanyak 336 sertifikat, Kecamatan Wawonii Timur sebanyak 448 sertifikat dan Kecamatan Wawonii Timur Laut sebanyak 720 sertifikat. (ain/nir)