RAHA, BKK – Banyak beban utang yang harus dibayarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, baik kepada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Muna yang mencapai puluhan miliar, serta utang Pemkab Muna pada pinjaman dana PEN senilai Rp47 miliar pertahun selama 8 tahun, membuat Pemkab Muna harus mengencangkan ikat pinggang.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Muna La Ode Hasrun SE MT mengatakan, di 2025 ini Pemkab Muna harus berhemat, agar utang-utang pada OPD tahun 2024 serta utang pinjaman PEN bisa dibayarkan.
“Salah satu cara yang kita lakukan ya kita harus berhemat. Yaitu dengan memangkas belanja pendukung di semua OPD lingkup Pemkab Muna,” terang La Ode Hasrun ST MT pada koran ini, kemarin.
Dikatakan, pemangkasan belanja pendukung ini berupa perjalanan dinas ke luar daerah, belanja makan minum, hingga belanja ATK.
“Selama ini belanja pendukung kita memang besar, jadi harus kita pangkas. Hal ini sesuai dengan hasil evaluasi APBD tahun 2025,” jelas mantan Kadis Peternakan Kabupaten Muna ini.
Katanya, nantinya anggaran belanja pendukung ini harus dialihkan ke belanja pokok.
“Harus kita alihkan ke belanja pokok, agar kita bisa membayar utang-utang kita ke sejumlah OPD lingkup Pemkab Muna. Belanja pokok seperti pembangunan, misalnya jalan. Kalau kita bagun jalan ada manfaatnya dan kelihatan kegiatannya. Lain dengan belanja pendukung seperti perjalanan dinas, ATK, dan makan minum,” tukas mantan Sekretaris BKAD Muna ini.
Sekedar informasi utang Pemkab Muna itu diantaranya ke DPMD terkait ADD tambahan tahun 2024 sekitar Rp3 miliar. Kemudian DPRD Muna yaitu utang perjalanan dinas anggota DPRD Muna tahun 2024 Rp3 miliar lebih. Utang BPJS sekitar Rp9 miliar.
Utang insentif dokter ahli di RS dr H LM Baharuddin sekitar Rp2 miliar, utang pada pihak 3 proyek tahun 2023 sekitar Rp5 miliar. Kemudian ada pula kegiatan yang belum terbayarkan tahun 2024 ke pihak ketiga sekitar Rp800 jutaan yang bersumber dari DAK tahun 2024.
“Kalau tahun 2024 itu ada 1 kegiatan yang belum dibayarkan sekitar Rp800 jutaan, anggaranya bersumber dari DAK,” pungkas La Ode Hasrun. (tri/nir)