KENDARI, BKK- Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pertambahan penduduk yang signifikan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sultra, sebanyak 32.469 penduduk baru tercatat memasuki wilayah Bumi Anoa selama periode Januari hingga Desember 2024.
Kepala Disdukcapil Sultra, Muhammad Fadlansyah mengungkapkan bahwa rata-rata kedatangan penduduk baru berkisar antara 2.000 hingga 3.000 orang setiap bulannya.
Namun, terdapat pengecualian pada November 2024, di mana tidak ada data penduduk baru yang tercatat masuk ke wilayah Sultra.
“Dari data yang ada Kota Kendari menjadi daerah dengan jumlah penduduk baru terbanyak setiap bulannya. Sementara Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) tercatat sebagai wilayah dengan jumlah penduduk baru paling sedikit,” terannya belum lama ini.
Dikatakan, jumlah penduduk baru tertinggi terjadi pada bulan Januari 2024, yakni sebanyak 4.130 orang. Dari jumlah tersebut, Kota Kendari mencatatkan angka tertinggi dengan 524 orang, sedangkan Konkep mencatatkan angka terendah sebanyak 34 orang.
“Pola serupa terlihat pada bulan-bulan berikutnya, dengan Kendari selalu menjadi tujuan utama pendatang baru, sementara Konkep tetap mencatat angka terendah,” ungkapnya.
Dimana pada Februari, pendatang baru berjumlah 2.742 orang, dengan Kendari mencatat 380 orang dan Konkep hanya 32 orang. Bulan Maret mencatat 2.108 pendatang, di mana Kendari tetap tertinggi dengan 300 orang dan Konkep terendah dengan 16 orang.
Tren kedatangan penduduk fluktuatif hingga akhir tahun. Pada April 2024, tercatat 1.801 orang dengan Kendari menerima 214 orang dan Konkep hanya 10 orang. Bulan Mei menyaksikan kenaikan menjadi 2.759 orang penduduk baru (terbanyak Kendari 378 orang, paling sedikit Konkep 28 orang).
Kemudian Juni terdata sebanyak 2.731 orang penduduk baru dimna terbanyak Kendari 491 orang, paling sedikit Buton Utara 7 orang, Juli sebanyak 3.683 orang (terbanyak Kendari 499 orang, paling sedikit Konkep 16 orang). dan Agustus 2024: 3.208 orang (terbanyak Kendari 429 orang, paling sedikit Konkep 18 orang).
Selanjutnya September 3.384 orang (terbanyak Kendari 479 orang, paling sedikit Konkep 25 orang)., Oktober 3.983 orang (terbanyak Kendari 518 orang, paling sedikit Konkep 26 orang), November tak ada dan pada Desember sebanyak 2.201 orang (terbanyak Kolaka 378 orang, paling sedikit Konkep 10 orang).
“Pada Desember, terjadi perubahan kecil di mana Kabupaten Kolaka menerima jumlah pendatang terbanyak sebanyak 378 orang, menggantikan dominasi Kendari,”paparnya.
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan penduduk baru di Sultra didorong oleh beberapa faktor, termasuk perpindahan untuk kepentingan pekerjaan, pendidikan, dan program-program pemerintah yang mendorong mobilitas penduduk antar daerah.
“Kota Kendari sebagai ibu kota provinsi menjadi magnet utama bagi penduduk baru karena faktor ekonomi, lapangan pekerjaan, serta pusat pendidikan,” tambah Ifa.
Sebaliknya, Konawe Kepulauan menjadi wilayah dengan daya tarik yang lebih rendah karena faktor geografis dan keterbatasan infrastruktur.
Data ini menunjukkan dinamika migrasi penduduk di Sultra yang cukup kompleks. Dengan jumlah penduduk baru mencapai lebih dari 32 ribu orang sepanjang 2024, penting bagi pemerintah daerah untuk memperhatikan implikasi dari pertumbuhan ini, terutama dalam aspek penyediaan layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Disdukcapil Sultra kini terus memantau dan mencatat data penduduk secara akurat. Data akurat dari Disdukcapil Sultra diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan program pembangunan yang lebih baik di masa depan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (r4/c/r2)