Pahri Yamsul Bersama Dikbud Mubar Tinjau SDN 7 Tiworo yang Rusak

  • Bagikan
Pj Bupati Mubar Pahri Yamsul, bersama Dikbud saat meninjau SDN 7 Tiworo Utara yang rusak

LAWORO, BKK – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Muna Barat (Mubar) Pahri Yamsul bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) meninjau gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Tiworo Utara yang rusak, Sabtu (18/1).

Pantauan media ini, kondisi gedung SDN 7 Tiworo Utara mengalami kerusakan, yakni pada lantai dan plafon yang terdapat di ruangan kelas 4,5, dan 6.

Salah seorang guru, La Jidi mengatakan bahwa SDN 7 Tiworo Utara itu dibangun pada 2004 lalu, telah dilakukan renovasi pada ruang kelas 1,2, dan 3 di 2022.

Sementara gedung kelas 4,5,dan 6 dibangun pada tahun 2010, sehingga saat ini gedung kelas itu mengalami kerusakan yaitu pada lantai tehel yang banyak berlobang dan plafon gedung telah tiada.

Lebih lanjut, La Jidi menuturkan bahwa dengan kondisi plafon rusak itu menjadikan banyaknya hewan bersarang di reng-reng plafon, terutama kelelawar telah bersarang selama 2 tahun.

Sehingga, kata dia, berimbas pada terganggunya proses belajar mengajar, ini dikarenakan suara kelelawar memenuhi ruangan bahkan kelelawar juga membuang kotorannya saat guru mengajar.

Selain itu, La Jidi juga mengungkapkan bahwa kondisi halaman sekolah tersebut kerap sekali digenangi air, karena letak sekolah berada di pesisir. Sehingga saat air pasang di Oktober-April, air laut naik hingga batas gerbang sekolah.

“Ini untuk sementara proses belajar mengajar kita alihkan ke gedung serbaguna Desa Tondasi,” ujarnya, Sabtu (18/1).

Raisa, yang juga Guru di SDN 7 Tiworo Utara menambahkan, bahwa akibat kotoran kelelawar itu, ada beberapa guru yang terganggu kesehatannya dan kondisi terparah saat hujan. Karena tidak adanya plafon kelas, sehingga air merembes dan tergenang di dalam kelas.

“Kondisi ini sangat mengganggu proses belajar mengajar,” ujar Raisa.

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Mubar menegaskan akan mengupayakan renovasi dengan menggunakan anggaran DAK 2026, ini dikarenakan anggaran tahun 2025 telah ada daftar sekolah yang diprioritaskan untuk direnovasi.

“Menunggu anggaran 2026, karena di 2025 berdasarkan data Dikbud ada 2 sekolah yang akan direnovasi,” ujarnya. (k2/c/nir)

  • Bagikan

Exit mobile version