Distanak Sultra Usulkan Cetak Sawah Baru 20.000 Hektare

  • Bagikan
La Ode Muhammad Rusdin Jaya. (FOTO: FAYSAL/BKK)

KENDARI, BKK – Untuk mendukung swasembada pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusulkan pencetakan sawah baru seluas 20.000 hektare di seluruh kabupaten/kota di Sultra di 2025.

Usulan tersebut sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk meningkatkan produksi pangan, terutama padi, dan mencapai target swasembada pangan di tingkat nasional.

Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan bahwa pengusulan awal sebanyak 5.000 hektare, namun setelah kunjungan Menteri Pertanian ke Sultra pada Desember 2024, target ini diperluas menjadi 20.000 hektare. Daerah dengan usulan terbanyak untuk cetak sawah baru berada di Kolaka Timur, Konawe Selatan, dan Konawe.

“Alhamdulillah, kami sudah dapat mengajukan pengusulan yang tadinya 5.000 hektare sekarang menjadi 20.000 hektare. Kami akan berupaya agar lahan tersebut bisa tercetak tahun ini. Jika tidak, kami berharap bisa tercapai di 2026,” ujar Rusdin, Selasa (21/1).

Selain pencetakan sawah baru, lanjutnya, Distanak Sultra juga berencana melakukan optimalisasi lahan tidur seluas 1.771 hektare di 7 kabupaten.

Yakni, sebut dia, Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Buton, Buton Utara, Bombana, dan Muna. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian padi, sejalan dengan target nasional yang menuntut Sultra untuk menanam sebanyak 213.000 hektare padi di 2025 ini.

“Untuk sektor jagung, Sultra juga mendapat target untuk menanam lebih dari 21.000 hektare untuk LTT (Luas Tambah Tanam) reguler, untuk LTT kerja sama kemitraan dengan kepolisian kita ada target 14.000 hektare se-Sultra. Dan untuk jagung kita optimis,” jelasnya.

Dikatakan, untuk sentra jagung sendiri tersebar di beberapa daerah seperti Muna, Muna Barat, Buton Utara, dan Konawe Selatan. Dalam mendukung keberhasilan pencapaian target tersebut, Distanak Sultra akan memperbaiki infrastruktur pertanian, termasuk jalan usaha tani, irigasi, serta sistem pengairan.

“Selain itu, penyediaan benih, pupuk, dan pestisida juga akan dipastikan tersedia, untuk mendukung produktivitas petani. Kami berharap sinergi antara pemerintah, TNI, Polri, serta pihak terkait lainnya dapat mewujudkan target swasembada pangan di Sultra tahun 2025,” pungkasnya. (r4/c/nir)

  • Bagikan

Exit mobile version