KENDARI, BKK- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan perpanjangan waktu kontrak selama 50 hari kerja kepada kontraktor yang mengerjakan pembangunan kantor gubernur.
Pasalnya, pembangunan Kantor Gubernur Sultra saat ini baru mencapai 65%. Perpanjangan kontrak sebagai upaya untuk mempercepat penyelesaian proyek.
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang, Martin Efendi Patulak, menyampaikan meskipun pembangunan sudah mencapai progres signifikan, beberapa kendala masih dihadapi, seperti keterlambatan pengadaan kaca khusus yang diperlukan untuk bangunan.
Kaca ini harus memenuhi standar tertentu, yakni kaca yang tidak menyerap cahaya panas untuk menjaga suhu di dalam gedung tetap nyaman.
“Jadi hingga saat ini pekerjaan telah mencapai 65%. Pemasangan ACP (Aluminum Composite Panel), kemudian rangka aluminium untuk jendela kaca sudah terpasang dan dinding bangunan juga sudah ditutup sepenuhnya,” katanya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (21/1).
Efendi menjelaskan, pekerjaan saat ini tinggal dua item, yaitu pemasangan kaca dan pengecetan.
“Kami berharap kaca bisa segera datang, karena tidak bisa melakukan pengecetan sebelum kaca dipasang. Pemasangan kaca sendiri membutuhkan waktu karena harus dipesan dari luar daerah seperti Jakarta atau Surabaya,” jelasnya.
Pihak Pemprov Sultra menargetkan bahwa proyek ini bisa selesai pada Februari atau Maret mendatang.
“Kami usahakan selesai pada bulan 2 atau 3. Kami berharap pekerjaan ini bisa rampung tepat waktu setelah kaca tersedia,” kata Efendi.
Selain itu, anggaran untuk penyelesaian proyek ini sudah disiapkan. Pada tahun ini, Pemprov akan menyelesaikan pembangunan dua lantai, yakni lantai 2 dan 3, yang akan digunakan oleh empat organisasi perangkat daerah (OPD). Interior gedung juga akan dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, lift, dan kamar mandi.
“Dan untuk dua lantai memerlukan anggaran interior sebesar Rp20 miliar,” ungkapnya.
Target akhir dari proyek pembangunan kantor gubernur ini adalah agar pada tahun depan, gedung dapat digunakan sepenuhnya.
“Kami berharap tahun depan sudah tuntas. Untuk menyelesaikan enam lantai berikutnya, kami memerlukan sekitar Rp50 Miliar,” tandasnya. (r4/c/r2)