KENDARI, BKK- Prof Dr Ir Sitti Aida Adha Taridala, MSi resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), periode 2025-2030.
Pengukuhan dilakukan langsung Ketua Umum (Ketum) Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia, di Aula Fakultas Pertanian (FP) Universitas Halu Oleo (UHO), pada Kamis (30/1).
Ketua PERGIZI Sultra sendiri merupakan Guru Besar FP UHO yang mengajar di Jurusan Agribisnus. Pengukuhan merujuk SK Nomor : 012/SK/PERGIZI/I/2025. Pengurus DPD PERGIZI PANGAN Sultra ini didominasi para akademisi dan stakeholder terkait.
Prof Dr Ir Hardinsyah, MS berharap, bahwa pengurus DPD PERGIZI PANGAN Sultra di bawah kepemimpinan Prof Sitti Aida Adha Taridala bisa melanjutkan program-program sebelumnya.
Kemudian, merancang kegiatan- kegiatan yang lebih inovatif sesuai dengan kebijakan kekinian.
Kebetulan sambungnya, ada program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat yang tentunya memerlukan dukungan dari sisi kepakaran.
Sebutnya, baik dari sisi gizi, pendidikan, pemantauan, sampai keamanan pangan. Sehingga program yang digagas pemerintah ini dapat berhasil dan PERGIZI PANGAN Sultra bisa memberikan kontribusi kepada program ini (Makan Bergizi Gratis atau MBG).
“Disamping itu juga tentunya di luar program Makan Bergizi Gratis (MBG), PERGIZI PANGAN Sultra mampu menciptakan program- program peningkatan dan pengembangan pangan lokal, program ketahanan pangan, dan perbaikan gizi di luar dari program Makan Bergizi Gratis itu sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PERGIZI PANGAN Sultra, Prof. Dr. Ir. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si mengungkapkan, bahwa pasca atau setelah pengukuhan ini pihaknya bakal gerak cepat mempersiapkan pelaksanaan Raker untuk menyusun program- program kerja yang akan dilakukan selanjutnya.
Prof Aida, terkait sumbangsih yang bisa dilakukan DPD PERGIZI PANGAN. Katanya sejak kepengurusan pertama pihaknya ingin melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pangan dan gizi di sekolah- sekolah.
Mengingat hal itu sangat penting demi keberlangsungan mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT).
“Ditemukan masih banyak yang makan sembarang dan tidak mengerti gizi yang baik itu seperti apa, pemahaman yang baik tentang gizi sangat penting untuk kesehatan dan kecerdasan atau prestasi. Insya Allah kita akan edukasi para ibu- ibu rumah tangga karena masih banyak ibu- ibu yang paham terkait gizi dan pangan tapi belum menerapkan, ada juga ibu- ibu yang tidak paham sehingga dia tidak melakukan,” ungkapnya.
Misalnya, memakan makanan yang tidak sehat (mie instan) yang kalau dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
“Mudah- mudahan edukasi dan sosialisasi yang kita lakukan tentang pangan dan gizi nantinya berjalan dengan baik. Kemungkinan kita akan menjalin kerja sama dengan pihak Dinas Pendidikan (Diknas) terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), kita akan memberikan masukan dan bersinergi,” pungkasnya. (din/r2)