Staf Khusus Menkomdigi Launching AI Development Center Unsultra

  • Bagikan
Staf Khusus Menkomdigi Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Shah Launching AI Development Center Unsultra, di Gedung Rektorat Unsultra, pada Senin (3/2). (FOTO:IST)

KENDARI, BKK- Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Shah Launching Artificial Intelligence (AI) Development Center Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), bertempat di Gedung Rektorat Unsultra, pada Senin (3/2).

Launching AI Development Center dilakukan secara dalam jaringan atau online yang diikuti civitas akademika Unsultra.

Inisiatif ini menegaskan bahwa Unsultra selalu adaptif, inovatif, kolaboratif, dan siap dalam era digitalisasi.

Turut dihadiri, diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. Ridwan Badallah, S.Pd., M.M. Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Unsultra, Dr. Muhammad Yusuf SH. MH.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc.,Agric mengatakan bahwa Unsultra menekankan pentingnya keberanian untuk menjadi pemimpin perubahan.

“Saya penganut prinsip impossible to be possible. Di era perubahan ini, jika kita ingin tetap eksis dan memimpin, maka kita harus menjadi pelopor perubahan,” ujarnya.

AI Development Center ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan internal, seperti peningkatan kualitas akademik bagi dosen dan mahasiswa, tetapi juga untuk pengabdian masyarakat serta kolaborasi dengan pemerintah dan industri.

Unsultra juga tengah menjajaki kerjasama dengan berbagai institusi yang memiliki sumber daya superkomputer. Salah satu langkah awal adalah kolaborasi dengan Universitas Gunadarma dalam program pelatihan dan workshop.

“Harapan kami, dalam waktu dekat ini, Unsultra bisa memiliki super komputer sendiri sehingga AI Development Center ini bisa berjalan secara efektif, optimal, dan produktif. Dengan begitu, kita dapat menghasilkan karya-karya inovatif yang berdampak bagi bangsa dan negara,” tambahnya,” ungkapnya.

Prof Andi Bahrun, menyebut bahwa peluncuran ini diharapkan bukan sekadar seremoni, tetapi langkah nyata dalam mendorong pemanfaatan teknologi AI di berbagai sektor.

“Dengan semangat besar dan komitmen tinggi, Unsultra siap membawa transformasi digital tidak hanya untuk Sulawesi Tenggara, tetapi juga untuk Indonesia Timur dan bahkan skala internasional,” jelasnya.

Sementara, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital RI, Raline Shah saat melauching AI Development Center melalui Zoom mengungkapkan bahwa, AI memiliki peran krusial dalam membentuk masa depan Indonesia.

“AI Development Center yang kita resmikan hari ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia siap mengambil peran dalam ekosistem AI global. Universitas ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat bereksperimen, berinovasi, dan menciptakan masa depan,” ucapnya.

Ia menerangkan, bahwa ada lima strategi utama pemanfaatan AI, Pertama sektor kesehatan AI akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses diagnosis dan pengobatan.

Dengan teknologi ini, layanan kesehatan menjadi lebih cepat, akurat, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, reformasi birokrasi AI akan dioptimalkan untuk mempercepat proses administrasi, meningkatkan transparansi, serta mewujudkan sistem pelayanan publik yang lebih efisien dan modern.

Ketiga, pendidikan dan pengembangan talenta digital AI akan menjadi bagian integral dalam sistem pembelajaran nasional, memastikan lebih banyak tenaga ahli yang siap bersaing di tingkat global.

Keempat, pengembangan kota pemanfaatan AI akan meningkatkan efisiensi transportasi, manajemen energi, dan infrastruktur perkotaan, menciptakan ekosistem yang cerdas, berkelanjutan, dan nyaman bagi masyarakat.

“Dan terakhir ketahanan pangan AI akan dioptimalkan dalam sektor pertanian dan rantai pasok guna memastikan ketahanan pangan nasional yang lebih tangguh dan efisien,” terangnya.

Ia menekankan bahwa, pengembangan AI tidak bisa dilakukan secara terpisah. “Kolaborasi adalah kunci utama. Pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun ekosistem digital yang solid,” katanya Raline Shah.

AI Development Center di Unsultra diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa dan akademisi untuk mengembangkan inovasi berbasis AI yang memiliki dampak luas bagi masyarakat. “Anda bukan hanya saksi revolusi teknologi, tetapi bagian dari pemimpinnya.

AI Development Center ini adalah tempat di mana ide-ide besar diuji, disempurnakan, dan diwujudkan menjadi solusi nyata. Dengan visi yang kuat, kolaborasi erat, serta komitmen tinggi dalam pembelajaran dan inovasi, kampus ini akan menjadi pemimpin dalam pengembangan AI di Indonesia Timur, bahkan di Indonesia,” tambahnya. (din/r2)

  • Bagikan

Exit mobile version