KENDARI, BKK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari mengusulkan pembangunan kolam retensi, untuk mengatasi banjir yang menyebabkan konflik kelompok masyarakat di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Kendari Muslimin mengatakan, bahwa untuk mengatasi banjir di wilayah Kota Kendari terutama yang bertitik fokus di area Punggolaka pihaknya memberikan solusi, untuk pembangunan kolam retensi kepada pengembang perumahan lewat dinas terkait di rapat dengar pendapat (RDP) DPRD Kota Kendari.
“Kami (Komisi III DPRD) telah menyarankan ke dinas terkait, antara lain Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), dan Perumahan yang terlibat secara administrasi,” kata Muslimin, Selasa (4/2/).
Ia menjelaskan bahwa dampak banjir akibat pembangunan perumahan yang merendam wilayah Kelurahan Punggolaka, menjadi keluhan besar bagi masyarakat, karena meninggalkan sedimen lumpur di rumah warga.
“Jadi, dampak banjir akibat karena pembangunan perumahan yang merendam di Kelurahan Punggolaka, menjadi keluhan besar bagi masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, akibat pembangunan perumahan itu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Kelurahan Punggolaka, akan tetapi juga berdampak besar ke beberapa wilayah di Kota Kendari.
“Jadi, menurut kami solusinya, kami suruh buat kolam retensi, karena volume air di wilayah itu besar,” pintanya.
Ia menambahkan, bahwa dalam pembangunan kolam retensi itu harus memiliki kualitas yang lebih bagus dan punya asas manfaat yang jelas, sehingga masyarakat di wilayah tersebut merasa aman dari luapan banjir.
Kemudian selain di Puuwatu, banjir juga merendam di kawasan Eks MTQ beberapa waktu lalu, yang berdampak pada masyarakat serta mengganggu arus lalu lintas di wilayah itu.
“Kami Komisi III sudah meminta kepada Dinas PUPR untuk mengkaji masalah banjir di Eks MTQ. Ternyata penyebabnya adalah sedimen-sedimen yang menutupi drainase,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya juga telah menyarankan ke dinas terkait untuk segera melakukan pengangkutan sedimen drainase di kawasan Eks MTQ, sehingga ketika hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu, tidak lagi terjadi banjir.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebagai tindak lanjut pihaknya telah sepakat bersama dinas terkait, untuk melakukan peninjauan di titik-titik drainase yang mengalami penyumbatan. Supaya, lanjutnya, genangan air ke depan tidak mengalir lagi ke jalan. (m2/c/nir)