KENDARI, BKK– PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus berkomitmen memastikan distribusi elpiji 3 Kg bersubsidi berjalan tepat sasaran dan diterima oleh masyarakat yang berhak.
Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah dengan memperkuat peran pangkalan resmi sebagai jalur distribusi yang terverifikasi, sehingga masyarakat dapat memperoleh LPG dengan harga yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) serta kualitas yang terjamin.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan pangkalan elpiji 3 Kg merupakan mitra resmi Pertamina yang bertugas menyalurkan elpiji bersubsidi secara langsung ke konsumen akhir, baik rumah tangga kurang mampu maupun usaha mikro yang berhak menerima subsidi.
“Pangkalan elpiji 3 Kg adalah bagian dari rantai distribusi resmi yang memastikan elpiji bersubsidi dapat diterima masyarakat dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Dengan membeli elpiji di pangkalan resmi, masyarakat tidak hanya mendapatkan harga yang sesuai HET tetapi juga produk berkualitas yang terjamin keamanannya,” ungkapnya, Selasa (4/2).
Dijelaskan, keunggulan pangkalan resmi Pertamina adalah harga elpiji 3 Kg di pangkalan resmi dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah, sehingga lebih terjangkau dan menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali.
Selain itu, pangkalan resmi mudah dikenali yaitu memiliki papan nama berwarna hijau yang mencantumkan nama pangkalan, nomor registrasi, HET, nama agen penyuplai, serta nomor layanan pengaduan Pertamina, Ditjen Migas, dan pemerintah daerah setempat.
“Pangkalan resmi mendapatkan pasokan langsung dari agen resmi Pertamina, sehingga stok elpiji lebih terjamin dan masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaannya. Dan pastinya keamanan dan kualitas produk terjaga, ” ucapnya.
“Setiap tabung elpiji yang dijual di pangkalan resmi telah melalui proses pengisian yang memenuhi standar keselamatan dan mutu. Selain itu, pangkalan diwajibkan menyediakan timbangan untuk memastikan berat elpiji sesuai ketentuan,”tambahnya.
Fahrougi menuturkan tabung elpiji 3 Kg yang penuh seharusnya memiliki bobot sekitar 8 Kg, termasuk berat tabung kosong sekitar 5 Kg.
Jika konsumen menemukan elpiji dengan berat di bawah standar, mereka berhak meminta penggantian.
Lanjutnya, dengan penerapan sistem pencatatan digital berbasis web (MAP), distribusi elpiji 3 Kg semakin transparan dan tertuju kepada pengguna yang berhak, seperti rumah tangga kurang mampu, usaha mikro, petani, dan nelayan sesuai dengan ketentuan pemerintah.
“Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengimbau masyarakat untuk selalu membeli elpiji 3 Kg hanya di pangkalan resmi guna mendapatkan harga yang sesuai serta memastikan elpiji subsidi benar-benar dinikmati oleh penerima yang berhak,” tutupnya. (r5/c/r2)