Tahun 2024, Pertumbuhan Ekonomi Sultra Tumbuh Sebesar 5,40%

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp 189,48 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 113,99 triliun.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Surianti Toar mengatakan ekonomi Sultra tahun 2024 tumbuh sebesar 5,40%.

Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengolahan sebesar 12,98%, diikuti administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 11,98%, dan informasi dan komunikasi sebesar 7,81%.

“Sementara itu, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan sebesar 3,85%,” ungkapnya, Rabu (5/2).

Dijelaskan, struktur PDRB Sultra menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2024 tidak menunjukkan perubahan berarti.

Perekonomian Sultra masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 23,48%, diikuti oleh pertambangan dan Penggalian sebesar 21,13%, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,53%, konstruksi sebesar 12,15%, dan industri pengolahan sebesar 9,40%.

“Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sultra mencapai 78,69,” ucapnya.

Surianti menuturkan, ekonomi Sultra pada triwulan IV-2024 dibanding triwulan IV-2023 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,08%.

“Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang tumbuh signifikan adalah Informasi dan Komunikasi
sebesar 9,92%, diikuti real estat sebesar 9,42%, dan Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan sosial wajib sebesar 8,88,” ujarnya.

Sedangkan, lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan adalah Jasa Keuangan sebesar 3,33%.

“Sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Pertambangan dan Penggalian masing-masing tumbuh sebesar 5,80% dan 7,36%,” jelasnya.

Surianti menambahkan, ekonomi Sultra pada tahun 2024 tumbuh 5,40%. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) sebesar 12,42 %, diikuti komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 9,02%, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,12%,
dan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 2,09%.

Sementara, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi sebesar 5,77%. Komponen
Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran juga tercatat mengalami kontraksi sebesar 9,38%.

“Struktur PDRB Sultra menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2024 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Sultra masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 46,14%,” tutupnya. (r5/c/r2)

  • Bagikan