Distanak Sultra Ajukan Perbaikan Irigasi

  • Bagikan
Laode Muhammad Rusdin Jaya. (FOTO: FAYSAL/BKK)

KENDARI, BKK – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengajukan usulan perbaikan dan penambahan jaringan irigasi tersier di 14 kabupaten/kota kepada Kementerian Pertanian.

Usulan itu mencakup 12.001 unit irigasi, sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi pertanian di Bumi Anoa.

Kepala Distanak Sultra, Laode Muhammad Rusdin Jaya menuturkan, usulan tersebut telah diajukan dan tengah dalam proses verifikasi oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), serta Direktorat Jenderal Irigasi Lahan.

Proses ini, jelas dia, bertujuan untuk menentukan kelayakan serta memastikan irigasi yang diajukan, dapat mendukung peningkatan Indeks Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan tanam reguler.

“Kami berharap Kementerian Pertanian dapat segera menindaklanjuti usulan ini. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai IV Sultra, untuk mendukung realisasi program ini,” terang Rusdin, Kamis (13/2).

Dekatakan, usulan tersebut menyasar 14 kabupaten/kota. Yakni Buton, Konawe, Konawe Kepulauan, Buton Utara, Kolaka, Bombana, Muna, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Konawe Utara, Muna Barat, Kota Kendari, dan Kota Baubau. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Konawe Selatan menjadi daerah dengan usulan terbanyak, mencapai 216 unit irigasi.

“Meski demikian, beberapa daerah seperti Wakatobi, Buton Tengah, dan Buton Selatan belum masuk dalam daftar awal. Namun, ketiga daerah ini masih berpeluang bergabung dalam program, tergantung hasil verifikasi tim lapangan,” paparnya.

Menurut Rusdin, banyak jaringan irigasi tersier di Sultra mengalami kebocoran, kerusakan, serta ketidaksinambungan, yang berdampak pada kurangnya pasokan air bagi lahan pertanian. Akibatnya, produksi pertanian terganggu dan hasil panen tidak optimal.

“Kami fokus pada perbaikan irigasi di lahan-lahan yang sudah eksis agar semua area pertanian dapat terhubung dengan baik dan memperoleh pasokan air yang cukup,” jelasnya.

Seiring dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) terbaru yang menetapkan pengelolaan irigasi sebagai tanggung jawab bersama, Distanak Sultra terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar program ini dapat terealisasi. Pemerintah Provinsi Sultra juga mendorong tiga kabupaten yang belum masuk dalam usulan agar segera mengajukan permohonan untuk dimasukkan dalam program perbaikan irigasi.

Dengan perbaikan jaringan irigasi ini, Distanak Sultra optimis bahwa produksi pertanian di daerah tersebut akan meningkat pada 2025. Pasokan air yang lebih stabil diharapkan dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan mendukung ketahanan pangan nasional.

“Jika seluruh jaringan irigasi dapat diperbaiki dan berfungsi optimal, kami yakin produksi pertanian di Sultra akan mengalami peningkatan signifikan,” pungkasnya. (r4/c/nir)

  • Bagikan