Harga Pangan di Sultra Masih Stabil

  • Bagikan
Pj Gubernur Sultra, Andap Budi Revianto, saat melakukan inspeksi mendadak di pasar rakyat, gudang Bulog, gudang distributor dan juga ritel modern di Kota Kendari, Kamis (13/2). (FOTO: FAYSAL/BKK)

KENDARI, BKK – Bulan suci ramadan sebentar lagi, harga pangan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih relatif stabil.

Hal tersebut diketahui setelah Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budi Revianto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar rakyat, gudang Bulog, gudang distributor, dan juga ritel modern di Kota Kendari, Kamis (13/2).

Sidak yang dilakukan Pj Gubernur ini bertujuan untuk memantau secara langsung ketersediaan stok pangan, terutama beras, gula, minyak goreng, dan komoditas pangan penting lainnya. Selain itu untuk memastikan bahwa harga pangan tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

“Kita hanya ingin memastikan bahwa masyarakat Sultra dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan idulfitri dengan nyaman, serta tidak terbebani dengan harga pangan yang melonjak,” ujar Andap.

Dalam sidak tersebut, Pj Gubernur didampingi Danrem 143/HO Kendari, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan Sultra. Hasil sidak menunjukkan bahwa stok bahan pangan secara keseluruhan di Sultra dalam keadaan terjaga dan aman, cukup dan harganya stabil.

Namun Pj Gubernur tetap mengimbau masyarakat, untuk membeli bahan makanan yang dibutuhkan secara bijak dan tidak berlebihan. Menggunakan bahan makanan secara efisien dan efektif, serta menghindari pembelian bahan makanan yang tidak perlu yang dapat memicu kenaikan harga.

“Alhamdulillah, sejauh ini bahan pangan aman dan tersedia, harganya pun relatif stabil. Namun kita harus bijak dalam membeli pangan dan tidak berlebihan, agar tidak memicu kenaikan harga,” ajaknya.

Pj Gubernur juga mengimbau para distributor pangan untuk memastikan, bahwa stok pangan tetap cukup dan tidak berspekulasi untuk menahan barang yang dapat memicu kenaikan harga.

“Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa masyarakat Sultra dapat merayakan ramadan dan idulfitri dengan nyaman,” kata Pj Gubernur Sultra.

Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur juga meninjau langsung pasar rakyat di Kendari, seperti Pasar Mandonga, untuk melihat langsung ketersediaan stok dan harga pangan. Ia juga berinteraksi dengan para pedagang dan masyarakat, untuk mengetahui langsung kebutuhan dan keluhan mereka.

“Kita harus memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terpenuhi dan keluhan mereka dapat diatasi,” tambahnya.

Sementara di gudang Bulog, Pj Gubernur memastikan ketersediaan stok beras, gula dan minyak goreng. Saat ini, Bulog memiliki stok 17.272 ton beras, 297 ton gula dan 324.139 liter minyak goreng. Secara keseluruhan stok beras di Sulawesi Tenggara sebanyak 83.277,51 ton atau masih bisa mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan ke depan.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa perkiraan produksi beras panen pada Maret sebesar 17.405 ton. Dengan demikian kondisi ketersediaan beras pada bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri masih aman dan terkendali.

Sementara itu, Kepala Bulog Sultra Sitti Mardati Saing menuturkan, bahwa target penyerapannya untuk Februari mencapai 17.000 ton beras. Dengan tambahan panen raya yang diperkirakan berlangsung pada Maret dan April, pihaknya yakin dapat memenuhi target penyediaan beras hingga 47.000 ton pada April mendatang.

Sitti juga menyampaikan bahwa harga gabah kering panen di tingkat petani saat ini tercatat sebesar Rp6.500 per kilogram, yang menunjukkan adanya peningkatan harga dibandingkan sebelumnya.

“Alhamdulillah, harga gabah meningkat dan banyak petani yang merasa diuntungkan. Kami juga telah bekerja sama dengan TNI dan Polri, untuk mengawal distribusi dan penggilingan beras,” jelasnya.

Dengan demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra berharap bahwa seluruh masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dan merayakan Idulfitri 1446 Hijriah dengan nyaman. (r4/c/nir)

  • Bagikan