KENDARI, BKK – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah merencanakan, untuk melaksanakan gerakan pangan murah (GPM) sebanyak 29 kali di 2025 ini. Hal ini sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok, dan meningkatkan daya beli masyarakat dengan harga terjangkau.
Kepala Disketapang Sultra Ari Sismanto menuturkan, bahwa program ini juga untuk mendukung program 100 hari kerja gubernur dan wakil gubernur terpilih.
“Sehingga, gerakan pangan murah akan dilaksanakan serentak di 17 kabupaten dan kota pada minggu kedua bulan Ramadan,” kata Ari, Jumat (14/2).
Menurut Ari, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan harga pangan tetap terjangkau saat bulan ramadan.
“Dengan tujuan dapat membantu masyarakat menjalani bulan puasa dengan nyaman, serta mempersiapkan Idulfitri dengan tenang,” ujarnya.
Dijelaskan, gerakan pangan murah juga akan difokuskan untuk mengendalikan fluktuasi harga pangan yang terjadi di berbagai daerah.
“Kami berharap harga pangan dapat terkendali, agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga bahan pangan,” ujarnya.
Ari menyampaikan, sebelumnya Disketapang Sultra telah menggelar pangan murah di Kolaka Utara. Lokasi berikutnya yang akan menjadi sasaran gerakan pangan murah adalah Konawe Kepulauan, yang dijadwalkan pada 24 Februari atau sebelum bulan puasa dimulai.
“Daerah Konawe Kepulauan menjadi titik lokasi sebelum ramadan, karena harga pangan di daerah tersebut sedikit lebih tinggi dibanding daerah lainnya, sehingga perlu dilakukan intervensi,” ungkapnya.
Disketapang Sultra pun akan terus memantau kondisi harga di daerah lain, untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan.
“Kita akan terus menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, dan melakukan intervensi di daerah yang membutuhkan,” tuntasnya. (r4/c/nir)